Mengenal White Hat Hacker, Peretas yang Membantu Meningkatkan Keamanan Siber

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Peretas atau hacker mendapatkan stigma kejahatan, namun ada beberapa hacker yang mendedikasikan dirinya untuk membantu membenahi lubang keamanan siber di pemerintah dan perusahaan. Mereka disebut juga dengan white hat (topi putih) hacker.

Secara umum hacker merupakan ahli yang memiliki pengetahuan tentang teknologi tinggi dan mampu membobol masuk sebuah jaringan atau perangkat dengan tujuan tertentu. Sementara white hat hacker atau peretas bertopi putih adalah pakar keamanan komputer yang bisa meretas sistem untuk mengevaluasi kelemahan untuk menyarankan peningkatan sistem.

Mengutip dari Kaspersky, peretas topi putih umumnya diberdayakan untuk menguji sistem informasi sebuah perusahaan. Upaya pemindaian mendalam kerap dilakukan pada sistem jaringan perusahaan.

Beberapa metode yang digunakan mungkin juga dipakai oleh peretas jahat (black hat hacker). Tujuannya supaya pegawai perusahaan tidak mudah dikelabui dengan mengklik tautan yang mengarah ke malware.

Maka, tidak heran jika beberapa website mengalami down karena hal itu pertanda peretas topi putuh sedang bekerja. Salah satu contoh manfaat memberdayakan hacker topi putih yaitu terlihat pada ditemukannya kerapuhan sistem pada website Ford Motor Co. Teknisi keamanan bernama Robert Wilis serta rekannya berhasil memberikan peringatan kepada pabrikan pembuat mobil tersebut.

Selain itu, contohnya di Indonesia terletak pada sosok Teguh Aprianto. Saat ini Teguh berprofesi sebagai praktisi keamanan siber dan orang yang mendirikan Ethical Hacker Indonesia, organisasi yang menjadi wadah seluruh ethical hacker di Indonesia untuk berperan aktif membantu masyarakat luas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini