Ji Soo Dikonfirmasi Wamil Bulan Oktober 2021 Sebagai Pekerja Layanan Publik

Baca Juga

MATA INDONESIA, SEOUL – Aktor Ji Soo belakangan menjadi sorotan karena diduga melakukan tindak kekerasan serta pelecehan seksual saat masih duduk di bangku sekolah. Ia kemudian didepak dari drama “River Where The Moon Rises”, kemudian dikabarkan akan menjalani wajib militer (wamil).

Agensi Ji Soo, Keyeast Entertainment, mengonfirmasi kabar keberangkatan wamil. Tetapi agensi membantah keberangkatan wamil Ji Soo untuk menghindari skandal yang menimpanya.

“Dia menerima draf pemberitahuannya Desember lalu. Itu tidak terkait dengan kontroversi baru-baru ini. Oleh karena itu, dia akan mendaftar pada bulan Oktober dan melayani sebagai pekerja layanan publik,” bunyi keterangan dari agensi.

Lebih lanjut, agensi menjelaskan Ji Soo menjalani operasi untuk osteomielitis akut pada tahun 2016. Inilah yang menjadi alasan dia akan melayani sebagai pekerja layanan publik daripada sebagai tentara aktif.

Diketahui, awal bulan ini, Ji Soo dituduh menjadi pelaku kekerasan sekolah di sekolah menengah bersama dengan tuduhan pelecehan seksual yang terpisah. Sebagai tanggapan, Ji Soo membagikan surat permintaan maaf dengan tulisan tangan, dan Keyeast kemudian merilis pernyataan untuk mengklarifikasi bahwa tuduhan kekerasan seksual dengan paksaan tidak benar.

Akibat kontroversi tersebut, Ji Soo dikeluarkan dari drama KBS2 yang sedang berlangsung “River Where the Moon Rises”. Diumumkan bahwa Na In Woo akan mengambil alih peran Ondal mulai episode 9.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wujudkan Data Statistik Berkualitas untuk Pembangunan, Pemkab Sleman Susun Roadmap Pembangunan Statistik Sektoral Tahun 2025-2045

Mata Indonesia, Sleman – Penyelenggaraan statistik sektoral di Kabupaten Sleman perlu diperkuat guna menghasilkan data statistik sektoral yang akurat, mutakhir, terintegrasi, akuntabel, mudah diakses dan berkelanjutan, sehingga perencanaan pembangunan dapat dilakukan secara lebih tepat, terukur, dan tepat sasaran. Dengan demikian, kebijakan dan strategi penyelenggaraan statistik sektoral secara terinci akan dapat mewujudkan hal tersebut.
- Advertisement -

Baca berita yang ini