MATA INDONESIA, SEOUL – Harisu, penyanyi transgender asal Korea Selatan, mengungkapkan bahwa dirinya ditaksir sejumlah dari kalangan selebriti. Pengakuannya itu kemudian menjadi perbincangan publik.
Di episode terbaru JTBC, Turning Point, Harisu tampil sebagai bintang tamu. Episode tersebut diisi dengan topik diskusi yang menarik.
Menariknya, Harisu membahas soal pengalamannya dengan selebriti pria. Kedua pembawa acara tersebut mencoba menebak jumlah pengakuan yang diterima Harisu selama karirnya, yang mana salah satu pembawa acara menebak “20?”.
Harisu menanggapi dengan cara yang paling percaya diri dan kocak. “Gaeun-ah, ini aku, unnie. Saya Harisu,” kata dia.
Setelah mendapatkan respon yang penuh percaya diri, Harisu menjelaskan jumlah pasti pengakuan yang diterimanya. “Mungkin tidak persis 100, tetapi serupa. Saya mendapat minat dari penyanyi, aktor, komedian, dan atlet,” akunya.
Yang menambah keterkejutannya, Harisu menceritakan bahwa ada satu selebriti pria berminat untuk menikahinya. Namun, ajakan itu ia tolak.
“Ada satu penyanyi yang mengatakan kepada saya bahwa dia ingin berkencan dengan prospek menikah jadi saya menolaknya,” ungkap Harisu.
Diketahui, Harisu menjadi sorotan publik karena identitasnya sebagai wanita transgender. Penyanyi berusia 46 tahun itu diidentifikasi sebagai seorang wanita sejak masa kanak-kanaknya.
Setelah realisasi ini, ia menjalani operasi pergantian jenis kelamin di awal usia 20-an dan menjadi orang kedua dalam sejarah Korea Selatan yang mengubah jenis kelamin mereka secara hukum.
Pada tahun 2001, Harisu menjadi topik hangat setelah penampilannya dalam iklan untuk Kosmetik DoDo menjadi viral. Semua orang ingin tahu siapa wanita cantik itu dan ketika kemudian terungkap bahwa dia adalah seorang wanita transgender, Harisu langsung menjadi bintang.
Iklan tersebut menjadi titik puncak dalam karirnya, meluncurkannya menjadi penyanyi dan penghibur yang sukses yang pada akhirnya akan menjadi dirinya.
Dengan debutnya, Harisu menjadi penyanyi dan entertainer transgender pertama yang melakukan promosi di Korea Selatan. Harisu dengan cepat menjadi wajah di balik gerakan LGBTQ di negara konservatif, membawa kesadaran sosial kepada komunitas transgender.