Deretan Zodiak yang Tidak Cocok Menjadi Seorang Bos, Gemini Salah Satunya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Beberapa orang terlahir sebagai pemimpin dan mereka memiliki kepribadian yang sesuai dengan deskripsi bos.

Namun, ada beberapa yang tidak memiliki kepribadian seperti bos di mana mereka harus terlepas, seimbang, mendominasi.

Berikut adalah deretan zodiak yang terkenal tidak cocok menjadi  bos karena tidak memiliki sifat-sifat yang dimiliki pemimpin.

Aquarius

Aquarius bukan seorang bos karena kecenderungan mereka tidak praktis hampir sepanjang waktu. Mereka buruk dalam berurusan dengan orang-orang di tempat kerja.

Mereka merasa sulit untuk memahami orang lain dan gagal untuk memerintah mereka dengan cara yang benar.

Mereka mungkin mendominasi tetapi dominasi mereka tidak cukup untuk menyelesaikan pekerjaan atau memenuhi target.

Pisces

Pisces emosional dan lembut dalam menangani orang. Mereka mencoba untuk mendominasi mereka tetapi efeknya tidak bertahan lama. Karakteristik ini tidak membuat mereka cocok untuk peran kepemimpinan.

Jika mereka menjadi bos, mereka akan berempati dengan masalah yang dihadapi bawahan mereka, yang tidak akan menyelesaikan pekerjaan apa pun.

Gemini

Gemini bukan seorang bos. Ini karena mereka terkadang menyalahgunakan kekuasaan mereka. Mereka mungkin tahu bagaimana menyelesaikan pekerjaan sebagai bos tetapi mereka gagal mengikuti aturan yang harus diikuti bos saat menyelesaikan pekerjaan.

Gemini bisa menjadi kasar atau kasar saat tidak diperlukan atau mereka mungkin gagal memahami potensi karyawan yang mereka tangani.

Cancer

Cancer hampir tidak bisa menjadi bahan bos. Mereka peka terhadap emosi orang lain. Mereka berusaha menjauhkan diri dari stres dan beban kerja.

Mengelola karyawan mereka adalah sesuatu yang mungkin mereka sukai. Cancer sebagai bos dapat menyerahkan banyak hal kepada karyawan yang dapat menyebabkan banyak salah urus di tempat kerja.

Leo

Jiwa Leo bukanlah bahan bos karena mereka mudah tersinggung oleh orang lain. Mereka mendominasi tetapi jika mereka menghadapi gangguan yang tidak semestinya saat menyelesaikan pekerjaan, mereka menjadi agresif dan mungkin meninggalkan pekerjaan di antaranya.

Leo ingin ruang mereka sendiri berfungsi dan tanggung jawab sebagai bos bukanlah sesuatu yang akan mereka pegang dengan penuh semangat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Generasi Muda Harus Jaga Nilai Kemerdekaan di Tengah Gempuran Budaya Pop

Oleh: Aulia Sofyan Harahap )* Seluruh generasi muda Indonesia harus terus menjaga nilai kemerdekaan meski di tengah adanya berbagai macam gempuran budaya pop, termasuk yang sedangmenjadi tren belakangan ini yakni anime One Piece. Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, ruang digital terus ramai memperbincangkan adanya fenomena pengibaran bendera bajak lautdari serial anime One Piece.  Simbol tengkorak dengan topi jerami itu muncul di sejumlah lokasi, yang kemudianmenyulut pro dan kontra di tengah masyarakat. Sebagian menganggapnya sebagaibentuk ekspresi semata, namun sebagian lainnya justru menilai bahwa pengibaranbendera One Piece itu sebagai salah satu bentuk upaya provokasi yang berpotensimengaburkan nilai-nilai sakral kemerdekaan. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Ahmad Muzani merespons seluruh haltersebut dengan pandangan yang lebih moderat. Ia memandang bahwa tindakantersebut sebagai ekspresi kreatif dari masyarakat, terutama pada para generasimuda yang tengah hidup dalam era digital dan budaya global.  Meski begitu, ia tetap menegaskan bahwa sejatinya semangat kebangsaan yang dimiliki oleh seluruh masyarakat Indonesia tidak akan pernah tergantikan oleh apapun bahkan termasuk keberadaan budaya pop sekalipun. Muzani meyakinibahwa di balik simbol asing yang diangkat tersebut, seluruh masyarakat sejatinyatetap menyimpan Merah Putih dalam lubuk hati mereka. Senada dengan hal itu, politikus Andi Arief memandang bahwa pengibaran benderatersebut memang bukan sebagai bentuk pemberontakan, melainkan sebagai simbolharapan. Ia membaca tindakan itu sebagai protes yang muncul dari keresahan, namun tetap mengandung semangat untuk membangun Indonesia tercinta. Bagi sebagian kalangan, ekspresi semacam itu bukan berarti meninggalkan kecintaanpada tanah air, tetapi justru sebagai bentuk pencarian atas harapan yang lebih baikbagi bangsa. Sementara itu, Menteri Kebudayaan Fadli...
- Advertisement -

Baca berita yang ini