Coba Cek! Kegemukan Jadi Pertanda Seseorang Terserang Kanker Ini

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Kanker kolorektal dan kanker pankreas diyakini berhubungan dengan obesitas atau kegemukan tubuh seseorang. Hal itu terjadi pada kaum milenial di Amerika Serikat saat dilakukan penelitian.

Mengutip Livescience, sebuah penelitian menyebut kedua jenis kanker ini mengalami peningkatan kasus pada pada periode tahun 1995-2014. Kelompok usia dewasa muda antara 25-49 tahun mengalami peningkatan paling tinggi. Temuan ini dipublikasikan di jurnal The Lancet Public Health.

Kelebihan lemak tubuh diketahui bisa meningkatkan risiko beberapa jenis kanker. Pada 2016, salah satu agensi riset World Health Organization (WHO) mempublikasikan kaitan obesitas dengan 12 jenis kanker.

Kedua belas jenis kanker tersebut antara lain kanker kolorektal, kanker esofagus, kanker kantong empedu, kanker ginjal dan kanker pankreas.

“Temuan kami menunjukkan perubahan terkini yang bisa menjadi peringatan atas peningkatan beban kanker yang terkait kegemukan dan kematian mungkin akan lebih banyak,” kata Dr Ahmedin Jemal dari American Cancer Society.

Temuan lain dalam penelitian terbaru tersebut juga menunjukkan bahwa kanker yang terkait rokok dan infeksi makin berkurang di kelompok usia muda.

Bagaimana lemak tubuh bisa meningkatkan risiko kanker, hingga kini belum diketahui pasti. Namun salah satu teori mengaitkan fungsi lemak sebagai pengatur hormon, yang berarti juga bisa memberi sinyal bagi sel-sel tubuh untuk membelah diri lebih cepat.

Namun para ilmuwan masih membutuhkan penelusuran lebih lanjut terkait kemungkinan faktor lain yang berpengaruh.

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini