 dan Australia tengah){kind=link}
MATA INDONESIA, JAKARTA – Baru-baru ini cacar monyet banyak ditemukan di berbagai negara. Ototoritas Kesehatan di Eropa, Amerika Serikat (AS) dan Australia tengah sibuk menghadapi “serangan” penyakit ini.
Wabah ini, seperti dilansir CNBC Internasional, ditemukan pertama kali di Inggris pada 7 Mei 2022.
Kini juga ditemukan Spanyol, Portugal, Prancis, Italia, Swedia dan Jerman.
Di Inggris sendiri saat ini sudah 20 kasus yang terkonfirmasi.
Cacar monyet sendiri atau monkeypox disebabkan virus yang sama dengan cacar. Meskipun biasanya tidak menimbulkan sakit terlalu parah.
Meski begitu, virus tersebut bukan baru diketahui saat ini karena sudah ada sejak 1958 di Afrika Tengah dan Barat dari penangkaran monyet.
Virus itu terdeteksi menginfeksi manusia pada 1970. Sebetulnya penyakit ini sudah menghilang selama empat dekade.
Sayangnya ia muncul lagi di tahun 2017 hingga Mei 2022 dilaporkan 450 kasus menderita penyakit ini di negara tersebut.
Di luar Afrika secara historis, kasus cacar monyet ini sebetulnya jarang ditemui. Jika ada terkait dengan perjalanan internasional atau hewan impor.
Saat ini setidaknya ada 13 negara yang melaporkan kasus cacar monyet. Israel adalah yang terbaru.
Namun, kita semua tak perlu panik menghadapi penyakit itu, berikut pencegahan cacar monyet yang efektif:
Pencegahan yang paling efektif untuk mencegah cacar monyet ialah melakukan vaksinasi. Meskipun belum ada vaksin spesifik untuk melindungi diri dari cacar monyet, namun WHO menyebut vaksin cacar ampuh melawan virus ini hingga 85 persen.
“Vaksin tersedia, tetapi pesan pentingnya bahwa Anda bisa memproteksi diri Anda,” kata David Heymann, pejabat tinggi WHO dan spesialis penyakit menular, dikutip dari CGTN, Selasa 24 Mei 2022.
Tak hanya itu, mengutip Detik Health ada lima cara lainnya untuk mencegah cacar monyet yang perlu diketahui yaitu:
- Hindari kontak dengan hewan yang membawa virus cacar monyet (termasuk hewan yang sakit atau yang ditemukan mati di daerah di mana cacar monyet terjadi).
- Hindari kontak dengan barang apapun yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit.
- Pisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain yang mungkin berisiko terinfeksi.
- Selalu menjaga kebersihan setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi. Seperti mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol.
- Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat pasien yang terinfeksi.
Reporter: Azzura Tunisya