Benarkah Wanna One Bakal Tampil di “Mama 2020”? Ini Kata CJ ENM

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Boy group Wanna, One jebolan ajang pencarian bakat Produce 101 Season 2 sempat fenomenal di panggung K-Pop. Grup yang digawangi oleh 11 cowok berbakat ini populer lewat lagu hits seperti Energetic, Burn It Up, dan Boomerang.

Wanna One adalah boy group temporer yang dibentuk pada tahun 2017 lalu. Kontrak mereka pun sudah berakhir dan bubar pada 27 Januari 2019.

Baik para anggota maupun fans pun bersedih. Hingga kini masih banyak yang mengharapkan Kang Daniel cs ini pun bisa tampil di panggung lagi.

Seolah diberi harapan, muncul kabar yang mengatakan bahwa para member Wanna One bakal berkumpul lagi dan tampil dipanggung “Mama 2020”. Rumor tersebut kemudian diklarifikasi oleh pihak CJ ENM yang tengah mempertimbangkan keputusan reuni tersebut.

Pada Jumat 20 November 2020, pihak CJ ENM mengatakan Wanna One tidak akan tampil di ajang penghargaan musik Mnet tahun ini. Pihak CJ ENM juga tidak menjelaskan alasan terkait batalnya para anggota Wanna One untuk menyuguhkan penampilan di panggung spektakuler di ‘MAMA 2020’.

‘MAMA 2020’ sendiri dijadwalkan menggelar ajang penghargaannya pada tanggal 6 Desember mendatang. Saat ini voting online masih berlangsung dan penggemar bisa langsung ikut voting idola mereka melalui halaman website 2020mama.com.

Terdapat beberapa kategori yang bisa diberikan voting oleh para penggemar, mulai dari Best Female/Male Artist, Best New Female/Male Artist, Best Female/Male Group, Best Band Performance/Hip Hop & Urban Music, dan masih banyak lagi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini