MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai menerapkan PSBB ketat mulai tanggal 14 September 2020. Namun, pihak PT Angkasa Pura II (Persero) memprediksi kebijakan ini tak terlalu mempengaruhi animo penumpang pesawat untuk melakukan perjalanan dari Bandara Soekarno-Hatta.
Menurut President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, merujuk pada survey yang dilakukan oleh pihaknya pada Jumat lalu, dari 111 responden, sebanyak 75 persen dipastikan tetap melakukan perjalanan meski PSBB.
Berikut rincian kesimpulan yang didapatkan dari survey yang dibuat oleh Angkasa Pura II :
1. 88 persen penumpang tahu akan ada PSBB ketat di DKI Jakarta
Sebanyak 88 persen telah mendapatkan informasi bahwa PSBB akan kembali diberlakukan di Jakarta. Sementara itu, yang tidak mengetahuinya sebanyak 5 persen dan tidak mengikuti perkembangan sebanyak 7 persen.
“Ini berarti mungkin mereka sudah memiliki berbagai persiapan termasuk terkait dengan perjalanan menggunakan pesawat,” ujarnya dalam keterangannya, Minggu 13 September 2020.
2. 62 persen penumpang mengaku PSBB mempengaruhi rencana terbangnya
Lalu ada 62 persen penumpang yang mengatakan PSBB Jakarta bisa mempengaruhi jadwal terbang mereka. Pengaruhnya bisa saja terkait dengan durasi lamanya perjalanan, jumlah orang yang bepergian, ataupun tujuan penerbangan.
Sementara, yang mengatakan tidak berpengaruh ada 23 persen dan 15 persen lainnya mengaku biasa saja.
3. 75 persen penumpang tetap berpergian dengan pesawat
Selanjutnya, sebanyak 75 persen penumpang mengaku tidak akan membatalkan rencana perjalanan dengan pesawat dan tetap akan bepergian. Sementara, yang akan merencanakan ulang penerbangan sebanyak 19 persen. Cuma 6 persen yang mau membatalkan penerbangan.
“Ini memberikan sinyal bahwa memang penerapan PSBB Jakarta tidak berdampak signifikan terhadap pergerakan penumpang pesawat,” kata Awaluddin.
4. 89 persen penumpang Puas dengan protokol kesehatan di Bandara Soetta
Kemudian ada sekitar 89 persen koresponden yang yakin bahwa Soekarno-Hatta telah menerapkan protokol kesehatan yang mendukung PSBB DKI Jakarta. Penumpang yang menyatakan belum sesuai hanya ada 9 persen dan 2 persen menilai tidak sesuai sama sekali.