Hii Wisata Mistis Ternyata Masuk dalam Sembilan Wisata Minat Khusus

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Wisata mistis menjadi salah satu wisata yang saat ini marak di Indonesia. Bagaimana tidak, pasalnya banyak wisatawan lokal ataupun asing yang tertarik dengan hal-hal berbau mistis untuk mengulik sejarah kelam dan mengambil pesan moral yang ada dibalik kisah mistis tersebut.

Dosen Program Studi Pariwisata Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI), Dr Diaz Pranita, mengatakan jika wisata mistis termasuk ke dalam sembilan wisata minat khusus yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Hal ini tentu akan sangat disukai oleh wisatawan yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.

Indonesia memiliki banyak sekali destinasi wisata bersejarah dengan kisah kelam dan hal-hal mistis yang menyelimutinya. Inilah destinasi wisata bersejarah berbau mistis di Indonesia.

  1. Lawang Sewu
Lawang sewu dikenal sebagai ikon kota semarang bangunan ini memakan waktu 3 tahun dari tahun 1904 sampai 1907 lawang sewu ini dahulu digunakan sebagai kantor pemerintah kota belanda. (instagram @vanesa.ar .)

Tempat bersejarah ini masuk ke dalam destinasi wisata mistis urutan kedua terangker di Asia, yang berlokasi di kota Semarang. Lawang Sewu menjadi tempat peninggalan nenek moyang di zaman penjajahan Belanda.

Bangunan Lawang Sewu diketahui berusia sekitar 115 tahun, namun bangunan tetap rapi dan kokoh. Mengenai hal mistis di tempat ini, di malam hari sering terdengar suara tangisan, jeritan, bahkan teriakan ketakutan. Terdapat pula penampakan sesosok noni Belanda dengan wajah pucat berlumuran darah yang sering mondar-mandir di suatu ruangan.

  1. Gunung Kawi
Gunung Kawi (Foto: Istimewa)

Kawasan ini sudah terkenal sejak lama. Gunung setinggi 2551 mdpl ini kerapkali menjadi tempat wisata bagi masyarakat yang ingin mencari pesugihan. Menurut mitos yang beredar, di gunung ini terdapat markas jin, oleh sebabnya banyak warga lokal dan wisatawan yang berkunjung untuk meminta kekayaan.

Jika keinginan tersebut terkabul, maka ia wajib memberikan tumbal manusia yang masih memiliki hubungan darah dengannya. Namun jika orang tersebut tidak mampu memberikan tumbal, maka ia akan diganggu oleh jin penunggu gunung tersebut.

  1. Kamar 308 Pelabuhan Ratu

Kamar ini menjadi kamar milik Nyai Roro Kidul yang berada di Hotel Samudera Beach, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat. Nyai Roro Kidul sendiri merupakan sosok mistis yang dipercaya sebagai penjaga pantai selatan.

Di kamar ini berwarna hijau, dengan ranjang, lukisan, serta perhiasan miliknya yang dipajang di dinding kamar ini. Menurut kepercayaan, terdapat larangan bagi masyarakat yang hendak mengunjungi pandai dengan pakaian berwarna hijau, karena warna hijau adalah warna kesukaan Nyai Roro Kidul.

  1. Jurang Tangis Taman Nasional Baluran Banyuwangi

Jurang ini memiliki pemandangan yang indah yang membuat wisatawan seperti berada di Afrika. Namun destinasi wisata ini juga memiliki kisah kelam yang menyelimutinya. Di malam hari sering terdengar suara tangisan perempuan yang berasal dari jurang yang memiliki kedalaman 18 meter tersebut.

  1. Hotel Pondok Indah Bedugul, Bali

Hotel ini terletak di daerah Bedugul Bali, Awalnya, hotel ini merupakan proyek pembangunan yang telah berjalan di tahun 90-an. Setelah peristiwa bom Bali, hotel ini dibiarkan terbengkalai sebelum selesai dibangun.

Akhirnya, bangunan hotel ini beserta perabotannya terlantar dan dipercaya menjadi salah satu tempat paling angker di Bali. Konon kata warga sekitar, terdapat suara keramaian dari dalam hotel kosong ini dan sering terlihat sosok perempuan berambut pendek yang menampakkan diri disana. Destinasi wisata ini terkenal berkat Jacob Laukaitis, seorang penulis travel, yang membahas Hotel P.I Bedugul di akun jejaring sosialnya.

Berkat Laukaitis pula hotel ini mendapat julukan sebagai “Ghost Palace” karena bangunannya yang megah dan kisah menyeramkan yang terdapat di tempat ini.

  1. Wisata Tengkorak Desa Trunyan

Destinasi wisata ini berada di sisi timur Bali, tepatnya di danau Batur, Kabupaten Bangli, Bali. Sebenarnya, tempat ini adalah pemakaman yang di jadikan destinasi wisata.

Di desa ini, seseorang yang telah meninggal tidak dikubur, melainkan diletakkan saja lalu disekat oleh kayu menyilang. Namun uniknya, pemakaman ini tidak berbau busuk. Masyarakat setempat mengatakan ini karena pohon tarumenyan, pohon besar yang ada di sana, yang dapat menyerap bau busuk dari jenazah-jenazah di sana.

  1. Benteng Fort Rotterdam

Destinasi wisata yang satu ini berada di Makassar, Sulawesi Selatan, yang dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa IX dan menjadi saksi sejarah perjuangan masyarakat Makassar melawan penjajahan Belanda. Meskipun sudah berusia ratusan tahun, namun bangunannya masih kokoh hingga sekarang.

Benteng Fort Rotterdam memiliki kisah mistis di dalamnya. Konon di tempat ini terjadi pembantaian saat masyarakat Gowa berupaya merebut benteng ini dari penjajah Belanda. Terdapat pula mitos tentang sesosok Sumiyati yang menjadi sosok penjaga di benteng tersebut yang tidak senang jika wisatawan laki-laki mengenakan baju merah.

  1. Pantai Parangkusumo

Berada di Bantul, dengan pemandangan pantai yang indah dengan pasirnya yang berwarna kegelapan. Pantai ini identik dengan sosok Nyi Roro Kidul, Ratu Pantai Selatan. Masyarakat percaya bahwa pantai ini adalah portal gaib yang menghubungkan dunia nyata dengan kerajaan Nyi Roro Kidul. Di pantai ini masyarakat kerapkali melakukan berbagai ritual-ritual adat.

  1. Gua Jepang
Gua Jepang (Foto: Istimewa)

Dibangun pada tahun 1942, gua ini dulunya digunakan sebagai tempat penyimpanan senjata dan keperluan logistik perang. Gua Jepang terletak 3 km dari Stasiun Bandung. Di tahun 1965 barulah gua ini dijadikan objek wisata oleh warga sekitar. Selain berfungsi sebagai tempat penyimpanan senjata, Gua Jepang juga digunakan sebagai tempat penyiksaan pribumi yang menjadi pekerja romusha di masa penjajahan Jepang.

Reporter: Intan Nadhira Safitri

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini