Mata Indonesia, Bantul – Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.
“Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada,” ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
Agus menekankan pentingnya meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penularan flu Singapura di kalangan masyarakat Bantul. Dia juga meminta agar seluruh tenaga medis di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya untuk lebih waspada terhadap risiko penularan.
“Jika diperlukan, kami akan melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi apakah itu berkaitan dengan flu Singapura atau tidak,” jelas Agus.
Flu Singapura disebabkan oleh virus Enterovirus dan gejalanya serupa dengan flu biasa. Virus ini dapat menyebar melalui kontak kulit dan udara.
“Meskipun gejalanya mirip dengan flu biasa, ada kemungkinan spesifik serta tanda-tanda khusus yang perlu diperhatikan,” tambahnya.
Agus mengakui belum ada koordinasi dengan Dinkes DIY terkait upaya pencegahan flu Singapura. Namun, Dinkes Bantul tetap mengikuti perkembangan situasi dari berita dan informasi yang diperoleh dari Kementerian Kesehatan RI.
Sementara di Kota Jogja, Dinkes Kota Jogja menyebutkan ada 70 pasien yang suspect flu Singapura. Kendati begitu angkanya tak sampai melonjak tinggi.
“Kalau dari datang terbanyak ada di Kemantren Ngampilan, yakni 17 kasus,” ujar Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan, Dinkes Kota Jogja, Lana Unwanah.
Meski di Kota Jogja tinggi, pihaknya meminta masyarakat tak perlu panik. Mengingat kasus ini bisa cepat pulih dengan sejumlah treatment dan tentunya istirahat yang cukup bagi si penderita.
Di Sleman sendiri terdapat 28 suspect kasus Flu Singapura di akhir April 2024 lalu. Kepala Dinkes Sleman, Cahya Purnama mengatakan bahwa penyakit ini bisa disembuhkan.
“PHBS itu yang paling penting. Jadi memang menyerang bagian tangan, kaki dan mulut yang ditunjukkan dengan ruam merah. Dilanjutkan nafsu makan berkurang, adanya luka seperti lepuhan pada lidah, gusi dan bagian dalam pipi,” kata dia.