MATA INDONESIA, LONDON – Perangkat Antikythera dikatakan sebagai cikal bakal komputer mekanik tertua di dunia. Meski masih menjadi misteri terkait siapa, dimana, dan bagaimana latar belakang pembuatan alat tersebut, para peneliti berhasil memecahkan teka-teki cara kerjanya.
Sebelumnya, perangkat itu berada di dasar laut selama 2.000 tahun. Hingga akhirnya, Antikythera diciptakan kembali oleh para ilmuwan yang memahami cara kerjanya dengan menggunakan pemodelan komputer tiga dimensi.
Rumitnya struktur bentuk terutama kesesuaian bentuk gir-girnya, perangkat itu dianggap sebagai benda yang terlalu modern. Perangkat Antikythera sudah menarik perhatian para ilmuwan sejak ditemukannya di Yunani tahun 1901 pada bangkai kapal era Romawi.
Peranti tersebut kala itu mempunyai fungsi yang istimewa. Antikythera dapat memprediksi terjadinya gerhana bulan maupun matahari termasuk memetakan posisi dan fase edar pada bulan.
Selain itu, perangkat canggih pada zaman kuno itu dianggap sebagai jam astronomi dan mampu memprediksi peristiwa astronomi lainnya.
Komputer kuno itu ditemukan sudah kehilangan untuk dipakai sebagaimana fungsinya. Sekitar 82 potongan atau sepertiga dari alat ini yang tidak rusak. Banyak kerusakan yang mesti diperbaiki.
Hal itu membuat para peneliti memikirkan cara kerjanya beserta tampilannya. Pada bagian belakang perangkat ini telah berhasil terpecahkan dalam penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya.
Para peneliti terus menciptakan ulang seluruh panel bagian depan untuk menyempurnakan perangkat ini. Sistem roda gigi bagian depannya itu dianggap sukar dan menjadi misteri. Meski tidak dapat sempurna seperti dahulu, diharapakan dapat mengembalikan susunan tiruan Antikythera seperti semula.
Selain menggunakan material yang modern, para ilmuwan dari University College London (UCL) menyakini bahwa mereka akhirnya mampu memecahkan teka-teki itu dengan menggunakan permodelan komputer tiga dimensi.
Sebuah makalah yang diterbitkan di Scientific Reports pada 12 Maret 2021 mengungkapkan tampilan baru pada sistem roda gigi bagian depan perangkat tersebut menunjukkan detail yang rapih meski bagian-bagian rumitnya membuat para peneliti sedikit sukar melakukannya.
Professor Tony Freeth sebagai penulis utama dalam makalah itu mengatakan bahwa Matahari, Bulan, dan planet-planet yang ditampilkan sebagai bagian dari ‘karya gemilang’ dari kecemerlangan Yunani Kuno sejak perangkat Antikythera ditemukan.
Ia pun menambahkan, terpecahkannnya karya cemerlang itu merupakan model atau bentuk tiruan pertama yang sesuai dengan banyaknya bukti fisik ataupun yang cocok dengan penggambaran terhadap keaslian yang terukir pada ‘komputer kuno’ tersebut.
Wujud aslinya, perangkat yang berusia sekitar 2.000 tahun ini digambarkan pula sebagai kalkulator astronomi serta dinobatkan sebagai komputer analog pertama di dunia.
Perangkat Antikythera terdiri dari perunggu yang memiliki lusinan roda gigi di dalamnya. Penutup bagian belakangnya menampilkan dapat menggambarkan tampilan kosmos atau alam semesta, yakni menunjukkan gerakan lima planet yang dikenal saat perangkat itu ditemukan.
Para ilmuwan pun harus terus mengumpulkan beberapa gambar lengkapnya dengan menggunakan kekuatan sinar X. Tak serta merta menggunakan kecangihan modern, ilmuwan juga memerlukan metode matematika dari peninggalan Yunani Kuno untuk memoles perangkat Antikythera.
Reporter : Irania Zulia