MATA INDONESIA, MANCHESTER – Fakta persidangan Ryan Giggs terkait kasus kekerasan mulai terkuak. Legenda Manchester United (MU) itu disebut menendang dan melempar mantan pacarnya ke luar hotel dalam keadaan telanjang.
Klaim tersebut merupakan bagian dari apa yang dikatakan sebagai pola perilaku pengendalian dan pemaksaan terhadap Kate Greville, 36, antara Agustus 2017 dan November 2020.
Pada hari Jumat, Giggs muncul di Pengadilan Manchester di mana dia mengajukan pembelaan tidak bersalah atas pelanggaran di atas. Dia membantah tuduhan kedua bahwa dia menyerang Greville dan menyebabkan cedera tubuh yang sebenarnya di rumahnya di Worsley, Greater Manchester, pada 1 November tahun lalu.
Giggs juga mengaku tidak bersalah atas serangan dengan memukul adik perempuan Greville, Emma Greville, dalam insiden yang sama pada 1 November. Rincian dugaan perilaku pengendalian dan pemaksaannya dibacakan oleh petugas dalam rincian dakwaan.
Berikut sejumlah dakwaan pada Giggs:
1. Mengirim pesan dan/atau memblokirnya saat Greville keluar malam dengan orang lain, atau dia bertanya tentang hubungan Gerville dengan orang lain.
2. Mengancam akan mengirim email ke teman-temannya dan majikannya tentang hubungan dan perilaku seksual Greville.
3. Membuang barang-barangnya dari rumah ketika dia menanyai Giggs tentang hubungan dengan wanita lain.
4. Di Hotel Stafford di London, Giggs menendang punggungnya, dan kemudian melemparnya ke luar kamar hotel dalam keadaan telanjang, diikuti dengan melemparkan tas ke arahnya ketika Greville menuduh Giggs menggoda wanita lain.
5. Mengirim pesan yang tidak diinginkan terus-menerus dan membuat panggilan yang tidak diinginkan terus-menerus kepada Greville dan teman-temannya ketika dia mencoba memutuskan hubungan dengan Giggs.
6. Setelah Greville mencoba memutuskan hubungan, secara tiba-tiba Giggs dikatakan sengaja memukul kepala mantan pacarnya selama insiden yang dituduhkan di Worsley.
Giggs dikatakan sengaja memukul kepala mantan pacarnya selama insiden yang dituduhkan di Worsley.
Tak lama setelah dia didakwa dengan pelanggaran, pria asal Wales itu mengeluarkan pernyataan di mana dia menyangkal semua tuduhan.