Alumni ITB Marah Pada ‘Penemu’ Robot Pengawas Situng yang Untungkan Prabowo-Sandi

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Seorang anggota Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB), Benny Anwar marah kepada ‘penemu’ robot pengawas sistem informasi penghitungan suara (Situng) Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hairul Anas Suaidi. Menurutnya temuan tersebut belum terverifikasi dengan baik.

Pernyataan Benny itu diunggah di akun Facebook Ikatan Alumni ITB dan dicapture akun @maklambeturah.

“terpaksa Anas Suaidi gw remove…bahaya sekali anak ini bawa2 nama ITB. Anak ini berbahaya jualannya, teknologi belum terverifikasi tapi jualannya seolah paling canggih. Yg jadi penonton cuman manggut2 aja seolah ngerti padahal dikibulin habis,” begitu ungkapan kekesalan Benny terhadap Hairul Anas Suaidi, Kamis 16 Mei 2019.

Melalui robotnya itu Anas mengungkapkan kecurangan penghitungan suara di hadapan kubu Prabowo-Sandiaga dalam Simposium bertema “Mengungkap Fakta-fakta Kecurangan Pilpres 2019” di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Selasa 14 Mei 2019.

Dari hasil temuan tim screen monitoringnya, Anas menyebut ada ketidakwajaran dari hasil input data suara ke Situng KPU.

Menurutnya robot yang dia ciptakan mampu menemukan kecurangan pada Situng KPU bahkan di setiap menit penghitungan.

“Ini adalah sumbangsih insan IT yang tidak ikhlas Prabowo Sandi dikalahkan. Pemilu yang harusnya jujur dikotori dengan kecurangan-kecurangan,” ujar Anas saat itu.

Ternyata bukan hanya Ikatan Alumni ITB, Ketua Himpunan Mahasiswa Elektro ’96 ITB akan memberikan pernyataan sikap dan klarifikasi terhadap sepak terjang Anas.

(IG @maklambeturah)

Pernyataan itu akan dilakukan Sabtu 18 Mei 2019 di Bintaro Jaya dari pukul 18.00 sampai selesai.

Berita Terbaru

Antisipasi Timbulnya Sebaran Antraks jelang Idul Adha, DPKH Gunungkidul bakal Inspeksi ke Pasar-pasar

Mata Indonesia, Gunung Kidul - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul telah merencanakan inspeksi kesehatan hewan ternak menjelang Hari Raya Idul Adha untuk mencegah penyebaran penyakit menular zoonosis, seperi antraks atau penyakit kuku dan mulut (PMK).
- Advertisement -

Baca berita yang ini