Home Asumsi 7 Langkah Ini Bakal Membuat Indonesia Bangkit dari Pandemi

7 Langkah Ini Bakal Membuat Indonesia Bangkit dari Pandemi

6
1489
Ilustrasi

MATA INDONESIA, – Sudah hampir dua tahun lamanya seluruh penduduk di dunia mengalami pandemi COVID-19. Di Indonesia khususnya, pandemi ini berdampak luas dalam berbagai aspek kehidupan. Berbagai sektor termasuk fasilitas-fasilitas kesehatan nyaris kolaps. Kondisi perekonomian masyarakat secara signifikan mengalami kemerosotan.

Bagaimanapun, di tengah segala keterpurukan, kita harus meyakini bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kuat. Menatap ke depan, mencari solusi, dan melangkah dengan pasti, seluruh rakyat Indonesia harus percaya bahwa Indonesia dapat bangkit dari kondisi akibat pandemi.

Dengan kontribusi dan kerjasama dari semua pihak, tujuh langkah berikut ini dapat mendorong kebangkitan bangsa kita :

  1. Taat protokol kesehatan.

Disiplin dalam menjalankan adaptasi kebiasaan baru, sangat penting dalam upaya mengendalikan serta mencegah penyebaran dan penularan virus COVID-19. Menumbuhkan rasa bertanggungjawab demi kebaikan diri sendiri maupun orang lain, setiap individu perlu meningkatkan kesadaran dalam menjalankan protokol kesehatan di antaranya : pakai masker, hindari kerumunan, rajin mencuci tangan, serta mendapatkan vaksinasi COVID-19.

  1. Menekan harga kebutuhan medis dan biaya fasilitas pelayanan kesehatan.

Ketersediaan beberapa jenis obat-obatan yang terbatas, serta harga sebagian obat yang tidak terjangkau seluruh lapisan masyarakat, dapat menjadi penghalang bagi masyarakat untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai dengan penyakit yang dideritanya. Begitu juga dengan biaya pemeriksaan yang masih harus mengharuskan seorang pasien merogoh kocek cukup dalam untuk mendapatkannya, akan menghambat berjalannya serangkaian proses penegakkan diagnosa serta pemberian terapi yang tepat.

Sebaliknya, jika biaya fasilitas pelayanan medis dan harga obat cenderung terjangkau, maka siapapun dapat segera mendapatkan penanganan yang tepat atas diagnosa penyakit yang dialaminya.

  1. Sediakan bahan pokok dan bahan makanan dengan harga terjangkau.

Kehilangan pekerjaan dan sumber mata pencaharian dialami oleh sebagian besar masyarakat selama masa pandemi ini. Jangankan untuk memenuhi kebutuhan sekunder apalagi tersier, bahkan untuk memenuhi kebutuhan primer pun bagi sebagian orang masih mengalami ketidakpastian. Kondisi pandemi yang berkepanjangan telah memangkas daya beli di berbagai lapisan masyarakat.

Karena itu, jika negara belum bisa mengadakan bantuan secara merata, paling tidak bisa dibuat regulasi yang meringankan warga. Sedemikian rupa sehingga harga-harga barang kebutuhan pokok dapat terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

  1. Suburkan dunia wirausaha, buka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.

Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mencapai pemulihan ekonomi nasional adalah dengan membuka peluang seluas-luasnya untuk dunia wirausaha bertumbuh dan berkembang, termasuk berbagai usaha industri kreatif. Dengan menjamurnya usaha, maka semakin banyak pula lapangan pekerjaan yang terbuka.

Pemerintah dapat membantu mewujudkan hal tersebut dengan melakukan deregulasi, yang mendukung pelaku usaha, serta memberikan keleluasaan bagi pelaku usaha sehingga tidak terkekang dengan aturan-aturan yang selama ini menghambat perkembangan usahanya. Harus ada keberpihakan pemerintah terhadap pertumbuhan dunia usaha oleh anak negeri.

  1. Manfaatkan aktivitas online.

Life must go on… Ya, meskipun kondisi pandemi sedang menghantam kita, namun kehidupan tetap harus berjalan. Tak bisa dipungkiri, kondisi pandemi ini menghadirkan berbagai keterbatasan. Berjualan tak bisa lagi di pusat perbelanjaan. Belajar tak bisa lagi dilakukan di ruang publik. Kegiatan yang mengumpulkan banyak orang dalam satu ruangan seperti kelas-kelas seminar tak mungkin lagi diadakan.

Namun hal ini jangan sampai menghentikan langkah kita untuk beraktivitas dan berkembang, karena saat ini apapun bisa go online. Bagi para pedagang, bisa memanfaatkan toko online maupun marketpace sebagai tempat menjajakan produknya. Belajar dapat dioptimalkan melalui berbagai kelas-kelas pembelajaran maupun seminar online, yang bisa diakses dari aplikasi Whatsapp, Zoom, maupun berbagai aplikasi lain serta situs-situs tertentu di internet.

Saat ruang gerak di dunia offline terbatas, maka dunia online menawarkan ruang gerak seluas-seluasnya bagi kita untuk beraktivitas, maju dan berkembang.

  1. Ketahanan keluarga.

Keluarga, sebagai lingkungan terkecil, memiliki andil yang sangat besar dalam membentuk keadaan seseorang. Dari keluarga yang kuat, akan terlahir individu yang kuat pula.

Dalam kondisi pandemi seperti saat ini, bangkitnya sebuah bangsa akan sangat dipengaruhi oleh bangkitnya keluarga di masing-masing rumah. Setiap rumah, setiap keluarga, harus memperjuangkan ketahanannya dengan mengoptimalkan berbagai potensi yang ada.

Di antara ketahanan keluarga yang bisa diwujudkan di rumah adalah ketahanan pangan dan ketahanan ekonomi. Ketahanan pangan bisa tercukupi dengan menghadirkan berbagai sumber pangan di rumah. Misalnya dengan menanam tumbuhan sayur-sayuran, buah-buahan, serta memelihara hewan yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan pangan seperti ayam dan ikan.

Sementara ketahanan ekonomi bisa didapatkan jika seluruh anggota keluarga bahu-membahu dalam menjalankan berbagai aktivitas produktif. Misalnya, berjualan pangan hasil bertanam, mencari penghasilan melalui aktivitas online, dan lain sebagainya.

  1. Peduli tetangga, peduli sesama.

Last but not least, memupuk kepedulian terhadap sesama, dimulai dari lingkungan terdekat kita yaitu tetangga. Dalam kondisi pandemi seperti saat ini, kepekaan kita perlu diasah. Cobalah tengok ke kanan dan kiri rumah kita. Adakah tetangga yang kehilangan sumber penghasilan? Adakah tetangga yang tak sanggup mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarganya? Adakah yang belum punya apapun untuk dimakan hari ini? Adakah yang sedang sakit? Adakah yang sedang isolasi mandiri dan membutuhkan bantuan untuk mengadakan keperluan sehari-harinya di rumah?

Meskipun tidak dianjurkan untuk sering bertatap-muka, namun kita bisa tetap selalu bertegur sapa. Misalnya dengan menanyakan kabar melalui obrolan di Whatsapp. Jika ada yang tidak mampu dan kekurangan, bantu dengan apapun yang bisa kita kerahkan. Dengan begitu, tak akan ada lagi orang-orang yang kelaparan dalam diam di rumahnya.

Mari kita bergandengan tangan. Melewati badai pandemi. Meskipun sulit dan belum kelihatan ujungnya, namun kita harus tetap optimis melaluinya. Mari bangkit bersama, Indonesia pasti bisa.

Penulis: Arsdiani Syatria

  • Instagram: @arsdiani

 

6 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here