BRI Kasih 600 Ribu untuk Nasabah, Ini Faktanya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kabar tentang semua pemilik rekening PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk atau BRI mendapat bantuan sosial corona sebesar Rp 600 ribu beredar luas di media sosial. Salah satunya disebarkan situs infoterkini.my.id pada 29 April 2020 lalu.

Dalam postingan tersebut menjelaskan bahwa seluruh pemilik rekening BRI akan dapat bantuan Rp 600 ribu dampak Pandemi corona (Covid-19).

Tak sedikit yang melampirkan foto sms tanda pemberitahuan bahwa transfer uang Rp 600 ribu telah masuk dari BRI. Sambil mencantumkan keterangan bantuan pemerintah dampak Pandemi Corona atau Covid-19.

Hal ini pun akhirnya ditanggapi oleh Corporate Secretary Bank BRI, Amam Sukriyanto. Ia mengatakan, informasi tersebut tidak sepenuhnya benar. “Ini tidak sepenuhnya benar,” katanya belum lama ini.

Amam pun menjelaskan bahwa BRI bersama dengan Bank Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) lainnya memang ditunjuk oleh Kementerian Sosial (Kemensos) RI untuk menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST). Namun, bantuan itu hanya dikhususkan kepada 528.320 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdampak secara ekonomi akibat penyebaran Covid – 19 di seluruh Indonesia.

Adapun BST tahap 1 besarannya mencapai Rp 316 Miliar dan data nama penerima bantuan tersebut sudah ditetapkan oleh Kemensos RI.

“Perseroan telah menyalurkan bantuan dimaksud secara keseluruhan pada tanggal 27 – 29 April 2020 lalu melalui fasilitas Mass Fund Transfer sebesar Rp 600 ribu ke rekening masing – masing,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, program BST ini merupakan salah satu upaya mempertahankan daya beli masyarakat selama masa pandemi corona. “Kami akan terus mendukung implementasi program-progam pemerintah khususnya yang terkait langsung dengan penyaluran bantuan kepada masyarakat luas,” katanya.

Sekadar info, penyaluran bantuan dilaksanakan di setiap wilayah Direktorat Penanganan Fakir Miskin Kemensos RI yang terbagi atas 3 wilayah penyaluran, yakni Wilayah I, yang mencakup Sumatera dan Jawa Barat, telah tersalurkan kepada 161.566 KPM senilai Rp 96,9 Miliar.

Sementara itu, untuk Wilayah II, yang mencakup Banten, Jawa Tengah, DI Yogya, Kalimantan, Bali, NTB dan NTT, BRI menyalurkan kepada 204.118 KPM senilai Rp.122,4 Miliar dan Wilayah III, yang mencakup Jawa Timur, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi, Papua dan Papua Barat, telah disalurkan kepada 162,636 KPM dengan total bantuan senilai Rp 97,5 Miliar.

3 KOMENTAR

  1. Harus sesuai dengan data dari kemensos, jangan asal transfer aja… Semua data harusnya 1 pintu saja, jangan tumpang tindih #KomenPositif

  2. Sy tadi pagi dapat notif di sms banking bri ada trf masuk dg keterangan banpres pum.. Tp setelah di cek saldo tidak ada dong. Hehehhe.. Kena prank mungkin sy

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini