Perusahaan Ini Beri Gaji Rp 2,3 Miliar Per Bulan untuk Kerjaan Cium Ketiak, Berminat?

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Siapa sangka jika di luar sana ada pekerjaan super nyeleneh dengan bayaran fantastis gaes. Kerjaannya mencium ketiak dan kaki.

Mungkin terdengar aneh bahkan menjijikkan bagi sebagian orang, tapi jangan pernah menyepelekan profesi unik satu ini. Sebab pekerjaan ini ternyata dilakukan untuk pengujian produk deodoran gaes.

Dilansir dari Sin Chew Daily, Selasa, 19 November 2019, pekerjaan mencium ketiak dan kaki ini bukan sembarang pekerjaan. Dibutuhkan orang yang berani, teliti dan memiliki sensitivitas kuat.

Karena bukan pekerjaan mudah, perusahaan pun sampai menawarkan gaji yang fantastis untuk pekerjaan ini. Per tahunnya, para penguji deodoran bisa mendapat penghasilan hingga USD 2juta atau sekitar Rp 28 miliar. Atau dengan kata lain, mereka menerima sekitar Rp 2,3 miliar per bulan.

Untuk cara bekerjanya sendiri, biasanya perusahaan atau produsen akan mengirimkan 10 sampel produk deodoran dengan kekuatan dan konsentrasi berbeda pada para penguji.

Kemudian, mereka akan menggunakan kertas berbentuk kerucut dan menempelkannya pada bagian tubuh yang dioleskan deodoran seperti ketiak atau kaki.

Selanjutnya, para penguji akan mengendus aroma bagian tubuh tersebut dan mencatat hasilnya dengan skala antara 0 sampai 10.

Waduh, kalau bau badannya harum sih gak masalah ya gaes. Tapi gimana jika para penguji tersebut mendapatkan orang dengan bau badan yang gak enak?

Nah, kalau kamu gimana? Tertarik dengan pekerjaan satu ini?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini