MATA INDONESIA, – Perkembangan media sosial yang pesat tak hanya menyajikan ragam informasi menarik, tetapi juga penerapan diri menjadi lebih baik. Salah satunya dengan mengunjungi tempat baru.
Kalau kamu senang berkunjung ke tempat baru juga atau enggak nih?
Kegiatan tersebut banyak diaplikasikan oleh anak millennial, lho.
Bahkan, tak sedikit yang memberanikan diri melakukan solo traveling atau jalan-jalan sendirian demi memuaskan hobinya. Lantas, apa saja yang persiapkan saat akan melakukan solo traveling?
Riset destinasi wisata
Sebelum kamu berangkat, sebaiknya lakukan riset terlebih dulu seputar keadaan destinasi yang akan dituju ya. Langkah tersebut guna mengetahui aktivitas wisata unggulan. Serta menyesuaikan barang-barang di perjalanan. Misalnya, jika ingin pergi naik gunung atau trekking, bawalah pakaian olahraga yang memudahkan saat bergerak.
Contoh lainnya yakni membawa pakaian renang jika akan berenang. Baik di kolam renang maupun alam.
“Riset dulu seputar destinasi. Dari situ akan mempersiapkan outfit yang sesuai,” tutur Canny Claudia, salah satu kreator konten traveling dalam acara virtual TikTok dan Kemenparekraf.
Susun itinerary perjalanan
Selanjutnya, susun itinerary perjalanan, agar kamu bisa merinci destinasi, hingga daftar kuliner.
“Dari sisi finansial siapkan tabungan. Karena kita juga akan berkontribusi terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat di destinasi wisata,” ujar Plh Direktur Komunikasi Pemasaran Kemenparekraf, Firnandi Gufron.
Protokol kesehatan
Firnandi juga mengimbau para traveler untuk mematuhi protokol kesehatan serta mempertimbangkan aktivitas apa saja saat pandemi Covid-19.
“Dengan menjaga protokol kesehatan secara disiplin, selain melindungi diri sendiri juga akan melindungi orang lain,” katanya.
Hal ini termasuk mencari tahu tentang aturan perjalanan terbaru sehingga kamu membawa persyaratan yang dibutuhkan. Salah satunya, sertifikat vaksinasi untuk perjalanan luar kota atau luar negeri.
Berinteraksi
Canny menjelaskan tips solo traveling lainnya, yaitu membangun komunikasi dengan masyarakat sekitar.
Tak hanya menambah relasi, kamu juga akan mendapatkan banyak rekomendasi menarik, misalnya hidden gem hingga ragam informasi yang dapat membantu kamu selama melakukan solo traveling.
Ada banyak cara membangkitkan Indonesia di mata dunia, salah satunya dengan membuat konten menarik saat mengunjungi tempat baru.
Sebagai contoh, kita bisa mengunjungi kawasan Ubud, Bali.
Tak hanya menjadi kawasan wisata yang digandrungi para wisatawan dunia, Ubud juga termasuk ke dalam daftar 40 destinasi terbaik bagi solo traveler 2022 versi Forbes Advisor, lho.
Ya, Ubud, Bali menduduki peringkat keenam.
“Berdasarkan pemikiran tersebut, kami mencari destinasi paling populer bagi solo traveler, kemudian menyusun peringkat kota destinasi terbaik bagi solo traveler di seluruh dunia,” tulis Forbes Advisor.
Untuk diketahui, Forbes Advisor merupakan bagian dari Forbes, yang berfokus pada layanan informasi dan riset, yang bertujuan membantu pembaca dalam mengambil keputusan tepat. Lingkup Forbes Advisor sendiri mencakup, informasi kredit konsumen, perbankan, investasi, asuransi, pinjaman, real estate, hingga perjalanan (travel).
Lebih lanjut, Forbes Advisor menobatkan Ho Chi Minh City, Vietnam sebagai destinasi terbaik bagi solo traveler 2022.
Ada pun 40 destinasi terbaik bagi solo traveler itu ditentukan oleh tiga pakar solo traveling dan travel blogger kenamaan, yakni Adventurous Kate, Vicky Flip Flop Travels, dan Global Grasshopper.
Tak hanya mengelola laman blog, ketiganya juga kerap mengulas soal traveling ke berbagai destinasi dunia.
Selanjutnya, tiga pakar solo traveler tersebut menilai masing-masing kota berdasarkan 12 indikator, antara lain jumlah hostel, tingkat kejahatan, hingga rata-rata biaya makan.
- Ho Chi Minh City, Vietnam: skor 355
- Marakesh, Maroko: skor 347
- Istanbul, Turkiye: skor 344
- Kairo, Mesir: skor 339
- Hong Kong, China: skor 316
- Ubud, Bali: skor 314
Kawasan Desa Mas, Ubud, Bali
Penulis berkesempatan melakukan solo traveling ke Desa Mas yang berada di kawasan Ubud, Bali. Desa ini memiliki ragam potensi yang bisa kamu sajikan melalui dunia maya, misalnya snei budaya, ekologi dan religi Hindu.
Untuk menuju desa ini, kita memerlukan waktu sekitar 40 menit atau 20 kilometer dari Denpasar, Bali ke arah Taman Tampaksiring atau Gianyar.
Pensaran ada apa saja di Desa Mas? Yuk, simak.
Di sepanjang jalan desa Mas dipenuhi dengan toko-toko berukuran kecil dan menengah yang menjual hasil kerajinan.
Ada kerajinan berbahan dasar kayu, batu, pasir, tanah, kaca, aluminium, tembaga dan kulit.
Fakta Desa Mas, Ubud
- 30 persen penduduk berprofesi sebagai perajin
Di Desa Mas Ubud, akan mudah dijumpai para pembuat kerajinan topeng dan Wayang Bali.
Para pembuat kerajinan patung kayu terdiri dari ibu-ibu rumah tangga yang sudah membuat patung kayu sejak masih kecil.
Umumnya mereka terdiri dari wanita di desa Mas, yang telah dilatih sejak kecil untuk bisa membuat ukiran patung kayu.
Selanjutnya, para perajin memoles hingga menjadi patung kayu yang memiliki nilai jual tinggi.
- Ada banyak pohon beringin di jalan desa
Kearifan lokal lainnya dari penduduk asli desa Mas Ubud yakni, terdapat pohon di setiap ujung jalan.
Ada banyak pohon beringin yang masih hidup dan tumbuh di sekitar Desa Mas.
Dengan rincian tiga buah yang tampak sangat menyolok di pinggir jalan raya Desa Mas, serta pohon beringin yang tumbuh di area dekat hutan.
Selanjutnya, di dekat taman Pura Buk Jambe ada 2 Pohon beringin besar, dan sedikit ke arah selatan dekat Pasar Pakraman ada 2 buah Pohon beringin besar yang menaungi para pedangang kaki lima berjualan.
- Patung bayi
Tidak banyak yang tahu tentang asal muasal patung bayi yang berada di pertigaan Desa Mas dan Desa Sakah.
Patung tersebut merupakan Patung Brahma Lelare merupakan simbol ratu penguasa kewisesaan jagat ini. Misteri pun menyelimuti keberadaan patung bayi.
Menurut wawancara penulis dengan warga (tidak mau disebutkan namanya) ada yang menyebutnya sebagai patung No Problem.
Sebagai milenial, kamu bisa memperkenalkan sejarah Patung Bayi ini kepada masyarakat guna meluruskan sejarah serta filosofinya.
Terlebih, filosofi patung Brahma Lelare kerap dijadikan sebagai simbol kekuasaan
Lebih lanjut, Desa Mas di kawasan Ubud, Bali ini juga masih memegang teguh kepercayaah Hindu, serta menganggap pohon sebagai tempat bernaung kehidupan rohani hingga spiritual mereka.
Alhasil, pohon di Bali kerap dipakaian kain sarung adat, seperti yang dipakai olehk masyarakat.
Mengenalkan pakaian adat Bali
Bali tak hanya dikenal akan desa wisata yang mendunia, tetapi pakaian adatnya juga tak kalah menarik untuk diulas, lho.
Salah satu yang paling khas, pakaian adat Bali menggunakan warna mencolok yang kontras.
Pakaian adat Bali memiliki perbedaan antara pakaian adat pria dan wanita.
Mengutip dari laman disbud.bulelengkab.go.id, pakaian adat Bali laki-laki terdiri dari subeng, destar atau sering disebut udeng, umpal, kampuh atau juga saput, gelang kana, gelang naga satu, keris, dan badong.
Sementara, pakaian adat Bali wanita terdiri dari pending, bunga kap, teleng tebu, bunga sandal emas, selendang, bancangan, gelang kana, petitis, badong, puspa lembo dan subeng.
Tiga jenis pakaian adat
Berbeda dengan Provinsi di Indonesia lainnya, Bali memiliki tiga jenis pakaian adat, yakni Payas Agung, Payas Madya, dan Payas Alit.
Melansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Payas Agung adalah pakaianadat Bali asal Kabupaten Buleleng yang menampilkan kesan mewah, derajat tinggi, hingga artifilosofis.
Pakaian adat Bali Payas Agung juga tak digunakan sehari-hari, melainkan dipakai dalam acara penting seperti pernikahan.
Tujuannya untuk memberikan kesan raja dan ratu bagi kedua mempelai.
Pada masa kerajaan Badung, pakaian adat Bali Payas Agung hanya untuk keluarga kerajaan dalam berbagai acara adat seperti pernikahan, munggah deha (upacara kedewasaan), pitra yadnya (ngaben), mesagih (upacara potong gigi), dan upacara adat lainnya.
Pakaian Adat Bali Wanita Pakaian adat Bali Payas Agung untuk wanita terdiri dari atasan. Sebutannya angkin prada (serupa stagen). Atasan ini juga dengan selendang di bahu.
Sementara bagian bawahan Payas Agung berupa songket khas Bali yang panjang hingga mata kaki. Dengan warna dan corak khas Bali yang sangat mewah. Sedangkan untuk penataan rambut, wanita yang mengenakan pakaian Payas Agung akan membuat sanggul dan mahkota berbahan emas.
Tata rias Payas Agung juga memiliki nilai filosofis, misalnya bagian dahi yang artinya lengkungan atau srinata.
Dalam buku Busana Adat Bali (2004) karya Anak Agung Ayu Ketut Agung, srinata berfungsi untuk mengoreksi bentuk dahi dan bulatan kecil berwarna merah pada dahi. Fungsinya sebagai simbol keselamatan serta kesejahteraan.
Bagian kepala juga ada hiasan berbagai bunga. Bunganya berupa bunga cempaka dan bunga kenangan sebagai simbol Tri Mukti. Bunga-bunga itu tidak hanya untuk keindahan melainkan sebagai lambang kepercayaan, kepatuhan, kesucian, kesakralan, magis. Dan merupakan sarana sembahyang.
Mengutip jurnal Simbol Tri Murti dalam Payas Aung Pengantin Bali karya Ida Ayu Gede Prayitna Dewi menyebutkan, bunga cempaka kuning merupakan lambang Dewa Brahma, bunga cempaka putih melambangkan Dewa Siwa, dan bunga kenangan melambangkan Dewa Wisnu.
Bunga-bunga yang melambangkan Tri Murti tersebut berada di kepala sebagai perlambangan kedudukan Tuhan yang tinggi. Sebagai sebuah keyakinan dalam kepercayaan agama Hindu.
Pakaian adat Bali Payas Agung wanita juga lengkap dengan gelang kana dan aksesoris yang terbuat dari emas. Pakaian Adat Bali Pria Pakaian adat Bali Payas Agung pria menggunakan kemben, kampuh, dan umpal bermotif keemasan dengan hiasan kepala berupa destar yang terbuat dari kain khas Bali.
Aksesorisnya hampir sama dengan pakaian adat Bali Payas Agung wanita. Perbedaannya pada hiasan kepala.
Pakaian adat bali Payas Agung pria lengkap dengan sebilah keris yang berhiaskan batu mulia. Sehingga terkesan kuat dan mewah. Kain kualitas tinggi dan aksesori yang mewah membuat pakaian adat Bali Payas Agung menjadi pakaian yang sangat mahal dan mewah.
Dahulu, pakaian adat Bali ini untuk keluarga kerajaan. Namun saat ini, pakaian adat bali Payas Agung untuk semua kalangan tanpa memandang strata sosial.
Tempat wisata gratis di Bali
Sebagai solo traveler, tentu kamu ingin mengunjungi banyak tempat dengan budget minim kan?
Berikut rekomendasi tempat wisara di Bali, yang menawarkan tempat indah dan gratis, yuk simak!
- Water Blow Nusa Dua
Kamu bisa merasakan sensasi cipratan air laut di Water Blow Nusa Dua, yang berada di kawasan BTDC, sepelemparan batu dari Grand Hyatt Hotel Nusa Dua.
Namun, pastikan kamu memperhatikan setiap langkah untuk menuju ke sana ya, karena tebing karang cukup licin dan suram. Lokasi: Belakang area hotel Grand Hyatt Nusa Dua, masuk lewat kawasan BTDC Nusa Dua.
- Ladang Bunga Calendula
Jika melakukan solo traveling ke area Kintamani dari Bedugul, atau sebaliknya, kita akan menemukan ladang bunga Calendula di sisi jalan.
Warnanya yang kuning keemasan, juga ladang yang tersusun rapi dan pemandangan alam, seakan mengundang kamu untuk mampir dan berswafoto.
Kamu bisa mengunjungi tempat ini saat memasuki musim panas, sekitar Juni hingga Agustus.
Lokasi: Desa Belok, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali.
- Angel’s Billabong
Tempat wisata di Bali menarik ini merupakan muara sungai dengan air yang jernih dan tenang. Backgroundnya adalah lorong karang dan laut lepas.
Lokasi: Kabupaten Klungkung, Nusa Penida, Provinsi Bali
- Laut Rusak Pasih Uug Nusa Penida
Kerusakan pada alam terkadang menghasilkan sesuatu yang indah, salah satunya Pantai Pasih Uug, Nusa Penida.
Kawasan wisata ini terdiri dari tebing tinggi yang memiliki lubang pada bagian tengah, karena fenomena alam, yang pada akhirnya membentuk sebuah terowongan raksasa.
Yang menjadikannya spesial adalah hasil dari kerusakan alam itu, yang mengubah lingkungan sekiar begitu eksotis.
Lokasi: Sakti, Nusapenida, Kabupaten Klungkung, Bali
- Anand Ashram Ubud
Ingin bermeditasi di tengah alam terbuka dengan pemandangan yang luar biasa?
Kamu bisa langsung merapat ke Anad Ashram Ubud.
Kita akan merasakan ketenangan batin, mendengarkan kicauan burung, bunyi serangga, aliran air dan segala hal yang menenangkan, serta panorama alam yang istimewa.
Para introvert pasti akan mendapatkan ketenangan di sini.
Lokasi: Jl. Sri Wedari Km No.3, Ubud, Gianyar, Bali
- Pantai Tulamben
Ingin menikmati keindahan alam bawah air tanpa merogoh kocek dalam-dalam? Bisa.
Cukup bawa peralatan menyelam kamu sudah bisa melakukan snorkeling di Tumbalen, Karangasem dan menikmati keindahan bawah lautnya.
Pantai Tulamben memiliki biota laut yang indah dengan terumbu karang yang memesona.
Kamu juga bisa melihat bangkai kapal USS Liberty yang tenggelam pada tahun 1963 silam.
Lokasi: Tulamben, Kubu, Tulamben, Karangasem, Kabupaten Karangasem, Bali
Penulis: Dian Fitriani Nurhayati
Ig: @dianfitrin