Penulis ‘Doctor Strange 2’ Tanggapi Pertanyaan Penggemar Terkait Wanda Maximoff Mati atau Tidak

Baca Juga

MATA INDONESIA, LOS ANGELES – Film ‘Doctor Strange in the Multiverse of Madness’ tengah tayang di bioskop seluruh dunia. Namun yang jadi pertanyaan penggemar adalah apakah karakter Wanda Maximoff mati atau tidak.

Mengutip dari Variety, penulis ‘Doctor Strange 2’ Michael Waldron bocorkan idenya tentang nasib Scarlet Witch di saat-saat terakhir epiknya di film terbaru Marvel. Ia mengatakan dengan hadirnya asap merah di tempat kematian yang seharusnya itu adalah ‘untuk interpretasi’.

Di mana setelah tindakan pengorbanan Scarlet Witch untuk menghancurkan Darkhold, Waldron mengatakan itu masih harus dilihat apakah dia sudah mati atau tidak.

“Kupikir (adegan ‘kematian’ Scarlet Witch) itu untuk interpretasi. Dia membuat semacam tindakan pengorbanan yang menghancurkan Darkhold di setiap alam semesta. Ia lakukan itu untuk melindungi Wanda di setiap alam semesta dari godaan Darkhold,” kata Waldron.

Waldron juga membagikan pendapatnya tentang kehebohan penggemar terkait peran Wanda dalam film tersebut. Ia menglarifikasi bahwa ceritanya tak akan mengubah apa pun tentang apa yang mereka lakukan.

Selain itu juga Wanda jadi penjahat utama di film itu merupakan kelanjutan dari kesedihan yang dirasakan karakter itu dari serial ‘WandaVision’.

Namun faktanya Wanda meninggal di akhir ‘Multiverse of Madness’. Meski penggemar tak ingin mendengarnya, Waldron pun tak akan membenarkan atau menyangkal teori itu.

Tapi mengacu rumor yang mengarah ke film ‘Scarlet Witch-centric yang potensial, sepertinya Elizabeth Olsen akan kembali sebagai karakter Wanda alias Scarlet Witch.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini