Lima Habib Dibidik Polisi, Diduga Kuat Terlibat Pembakaran Polsek Tambelangan

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Polisi masih terus memburu lima oknum habib yang diduga kuat ikut terlibat dalam aksi pembakaran Mapolsek Tambelangan, Sampang, Madura. Sebelumnya lima dari enam tersangka resmi ditahan oleh Polda Jatim.

Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan mengatakan semalam pihaknya telah mengintai lima oknum habib yang diduga terlibat dalam aksi pembakaran. Luki menyebut kelimanya akan segera ditangkap.

“Tadi malam ada lima orang lagi oknum habib yang akan kami tangkap,” kata Luki di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Senin 27 Mei 2019.

Sebelumnya, Luki menyebut para oknum habib ini juga diduga bersembunyi di pondok pesantren. Untuk itu, pihaknya meminta bantuan kepada para ulama Sampang untuk membantu proses pengungkapan kasus ini.

Luki juga meminta masyarakat yang melakukan aksi anarkis tersebut untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. “Tokoh agama di Sampang akan membantu proses kasus ini secara transparan. Kami juga berharap masyarakat Sampang yang terlibat menyerahkan diri,” katanya.

Diketahui, Mapolsek Tambelangan, Sampang, Madura, dibakar sejumlah massa. Pembakaran terjadi, Rabu 22 Mei 2019 sekitar pukul 22.00 WIB. Pembakaran berawal adanya sekelompok massa yang datang secara tiba-tiba ke Mapolsek Tambelangan.

Massa selanjutnya melempari mapolsek dengan menggunakan batu. Polisi berupaya memberikan pengertian dan melarang mereka berbuat anarkis, namun tidak diindahkan. Dalam hitungan menit, jumlah massa semakin banyak dan semakin beringas, hingga akhirnya terjadi pembakaran dengan melempar bom molotov.

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini