Psikopat! Tolak Berhubungan Intim, Pria Ini Mutilasi Korban

Baca Juga

MATA INDONESIA, ALMATY – Seorang apoteker di Kazakhstan tega memenggal kepala seorang mahasiswi desain busana dan merebus kepalanya di atas kompor. Ia juga mencabut gigi korban setelah memerkosanya.

Berdasarkan rekaman video, korban yang bernama Ayazhan Edilova pergi ke apartemen pelaku, Rakhmanberdi Torebekov, untuk mengukur setelan jasnya. Torebekov kemudian membawa remaja itu ke lift di gedung apartemennya sebelum kemudian membunuhnya.

Edilova yang berusia 19 tahun dengan polos mengikuti arahan Torebekov. Petaka dimulai ketika Edilova memasuki apartemen pelaku yang kemudian memperkosa dan membunuhnya setelah korban menolak berhubungan seksual, demikian laporan penyidik.

“Torebekov kemudian memotong-motong tubuhnya, memenggal kepalanya, dan mencabut setiap kuku serta giginya untuk menyembunyikan jejak pembunuhan,” kata pengadilan, melansir English Times UK, menambahkan bahwa kepala remaja itu dipenggal dan polisi menemukannya di dalam panci setelah direbus

“Ketika kami melihat foto-foto bagian tubuh, kami melihat bahwa, setiap gigi dicabut dan semua tubuh korban dimasukkan ke dalam kantong plastik terpisah,” kata Almat Mulikov.

Akibat aksi bejatnya, Torebekov terancam hukuman 25 tahun penjara. Namun, keluarga korban menuntut agar pelaku yang mereka sebut sebagai maniak kejahatan dipenjara seumur hidup.

Torebekov yang digambarkan sebagai apoteker handal itu mencoba menggorok lehernya sendiri, ketika kekasihnya membunyikan alarm. Ia kemudian dilarikan ke rumah sakit dan mengaku telah memutilasi Edilova dan membuang bagian tubuh korban di berbagai tempat sampah di sekitar kota Almaty.

Selain divonis 25 tahun penjara, Torebekov juga dijatuhi hukuman berupa denda sebesar 34 ribu Poundsterling atau sekitar 655 miliar Rupiah sebagai kompensasi kepada keluarga korban.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Waspada Ancaman Radikalisme Jelang Pilkada Papua 2024

Jayapura – Masyarakat untuk tetap berhati-hati terhadap potensi munculnya ancaman radikalisme, terorisme serta tindakan intoleransi jelang Pilkada Serentak 2024. Menjelang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini