Ngeri! Polisi Temukan Benda-benda Ini Saat Geledah Rumah Pelaku Penusuk Wiranto

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Pelaku penyerangan kepada Menko Polhukam Wiranto telah diamankan pihak kepolisian. Kedua pelaku diketahui berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Masing-masing diketahui berinisial SA alias Abu Rara (31 tahun) dan istrinya, FA (21 tahun). Abu Rara merupakan warga asal Medan, sedangkan FA merupakan warga Brebes.

Pihak kepolisian pun telah bertindak cepat menindaklanjuti kasus penyerangan terhadap Menko Polhukam ini. Rumah kontrakan kedua pelaku di Pandeglang sudah disegel.

Rumah orangtua FA di Brebes juga sempat digeledah polisi. Dalam penggeledahan di Brebes polisi menemukan sejumlah benda-benda mengejutkan, seperti 6 anak panah, busur, dan satu dus buku yang seluruhnya telah diamankan pihak kepolisian.

Saat proses penggeledahan, rumah orangtua FA di Brebes ini pun sempat ramai dikerumuni warga.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini