Kisah Pilu Remaja Palangkaraya yang Kepalanya Tersangkut Baling-baling Perahu, Celetukan ke Ibunda Jadi Kenyataan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Akhir-akhir ini ramai dengan kisah seorang remaja yang mempunyai cerita tragis. Ia harus kehilangan sebagian kulit kepala akibat kecelakaan tersangkut pada baling-baling perahu.

Remaja perempuan itu bernama Ayu. Wanita berkerudung dan berkacamata tersebut tampak seperti remaja semestinya.

Namun ternyata dibalik itu, wanita asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah ini tidak mempunyai rambut sama sekali akibat kecelakaan yang dialaminya.

Saat menginjak umur 12 tahun, peristiwa yang tak diinginkan terjadi pada Ayu. Bagian atas kepalanya tersangkut pada baling-baling perahu dan akibat kecelakaan waktu itu, tempurung kepalanya terlihat.

Ayu yang kini berusia 22 itu tidak menjelaskan kronologinya. Sebelum kejadian, entah apa yang berada difikiran Ayu, ia mengatakan kepada ibunya jika kulit kepalanya akan hilang.

“Aku ngga tau dari mana omongan itu, tiba-tiba aku datang ke mama pas di dapur, aku bilang ‘mah nanti tu aku bakal operasi plastik, badan tubuh aku bakal diminta kulitnya’,” jelas Ayu.

Ayu tidak bisa membayangkan saat ia melihat kejadian itu secara langsung, dengan darah yang bercucuran, kemudian keluarganya membawa ke rumah saki terdekat dan harus menyeberangi sungai untuk bisa sampai di rumah sakitnya.

Yang paling menyedihkan, sesampainya di rumah sakit, dokter yang menangani mengaku tidak mempunyai alat-alat yang lengkap untuk operasi, karena rumah sakit tersebut baru saja dipindah dari tempat lain.

Selanjutnya dokter merujuk ke rumah sakit yang lebih baik, dan harus menempuh waktu selama 4 jam. Seperti ceritanya pada akun YouTube miliknya.

Sesampainya di rumah sakit, dokter mengatakan kecelakaan tersebut sudah sangat parah. Akhirnya dipanggilkan dokter dari Jakarta. Operasi pertamanya memakan waktu 12 jam dan kepalanya harus dibor untuk bisa menambal kulit kepala.

Dokter mengambilkan sebagian kulit tubuh Ayu, termasuk tangan, punggung, dan kaki untuk menutupi tengkorak kepalanya.

Hingga saat ini, ayu telah menjalani 8 kali operasi, dan setiap operasi ia membutuhkan delapan kantong darah.

Operasi ketiganya gagal, karena Ayu uterus tidur, tidak bisa duduk serta berdiri dengan alasan kepalanya berat.

Namun saraf pada kulit kepala Ayu sudah mati, akibat kesalahan dokter yang menanganinya diawal.

“Salahnya itu waktu kecelakaan, dibagian rumah sakit, kulitnya yang mengelupas tuh ngga dikasih es batu, biar syarafnya dipake lagi, karna kurang pengetahuan jadinya kaya gitu,” ujar Ayu.

Ayu juga menjelaskan jika selama di rumah sakit, Mamanya setia menemani, hingga 4 hari 4 malam berdiri dan selalu menjaganya. Ia sempat menyalahkan Mamanya atas kejadian yang dialami.

“Waktu itu aku nyalahin mama, karna mama aku bisa kaya gini. Tapi seiring berjalannya waktu, aku sadar semua orang tidak bisa menakdirkan dirinya sendiri, karena semua datang dari yang kuasa, apapun yang terjadi, wajib kita syukuri,” kata Ayu.

Ayu tumbuh menjadi remaja yang kuat, meskipun saat sekolah dan kuliah sering dibuli dan dijauhi oleh teman-temannya.

Untuk sehari-harinya, Ayu menggunakan hijab sebagai menutupi kepala. Meskipun nonislam tetapi dia nyaman memakasi hijab dari pada menggunakan rambut pasangan, karena akan terasa sakit.

Dengan keadaannya yang sekarang, sesekali ia mengeluh dan menginginkan punya rambut seperti orang normal.
“terkadang kalau aku lihat cermin, aku suka nanya sama mamah, mah aku cantik ngga? Andai aku punya tambut,” ujarnya.

Selain kehilangan rambut, kejadian itu menyebabkan mata kirinya tidak bisa berkedip dan selalu mengeuarkan air mata.
Kehidupan Ayu tidak lepas dari obat, kalau pun sakit kepala, dia hanya bisa minum obat dan kepalanya tidak bisa dipijit.

Namun ayu selalu bersukur dengan apa yang dimiliki, ia juga mengaku sudah menemukan pasangan yang bisa menerimanya apa adanya.

(Mila Arinda)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Ketersediaan Pangan dan Harga Terjangkau Salah Satu Indikator Kesuksesan Libur Nataru

Jakarta – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengatakan pihaknya telah memastikan ketersediaan pangan pokok strategis serta...
- Advertisement -

Baca berita yang ini