Kasus Incest di Lampung, Pakar: Hukum Mati Pelaku

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Beberapa hari ini masyarakat Indonesia dikejutkan dengan kasus seks menyimpang sebuah keluarga di Lampung. Kasus seks ‘incest’ ini melibatkan M (45), SA (24), dan YF (15) yang merupakan ayah, kakak, dan adik.

Mereka melakukan aksi bejat dengan memperkosa saudara perempuannya sendiri berinisial AG (18). Mirisnya, Para pelaku mengaku sudah berulang kali memperkosa AG di rumah mereka.

Semisal, sang kakak yang mengaku sudah menyetubuhi 120 kali dalam setahun. Sementara adiknya 60 kali dan bapaknya sudah berulang kali.

Menanggapi kasus tersebut, pakar psikolog forensik, Reza Indragiri Amriel pun menyarankan agar semua pelaku dihukum mati. “Nah sekarang saya kembalikan ke masyarakat melihat pelaku bejat, keji, jahanam seperti itu sudi tidak mendengarkan kata rehabilitasi pada orang-orang ini yang sudah bertahun-tahun dan berkali-kali menggagahi anak kandungnya sendiri. Kalau saya tidak sudi. Semestinya orang-orang seperti ini dihukum mati,” ujar Reza.

Usulan tersebut dinilainya realistis, sebab program rehabilitasi seperti apa yang akan mujarab dikenakan, apalagi di Indonesia. “Jadi saya tak begitu yakin bisa diterapkan maksimal. Alhasil, daripada pusing memikirkan tentang apa yang harus kita lakukan pada pelaku, ya, sudah hukum mati, selanjutnya kita berfokus apa yang bisa kita lakukan pada korban,” kata Reza.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini