Jengah pada Pemerintah, Melanie Subono Akhirnya Pamit Tinggalkan Indonesia

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Kabar mengejutkan datang dari musisi Melanie Subono. Ia memutuskan untuk pergi meninggalkan Indonesia lantaran jengah dengan sederet peristiwa yang terjadi di negeri ini.

Hal ini diungkapkannya lewat sebuah unggahan di akun Instagram. Dalam postingannya, Melanie mengaku ingin pamit sejenak dari Indonesia lantaran menyerah dengan rentetan kondisi yang membuatnya jengah.

“Indonesia, daku pamit sekejab yoo, pulang dulu ke tempat saya lahir dan tumbuh, Jerman. Dua sampai tiga minggulah. Nyerah setelah liat optimisme menjadi kompromisme dan balas budiisme. Akhirnya rentetan masalah, rentetan demo, dikriminalisasi, termasuk rentetan kedukaan, kelarlah 40 hari eyang kemarin, lalu langsung anak bulu tertua terlama (anjing peliharaannya) meninggal,” tulis Melanie, dikutip Kamis, 24 Oktober 2019.

Dalam unggahannya, Melanie juga menyinggung seputar menteri-menteri di kabinet baru Jokowi yang dinilainya tak lebih baik.

“Netizen enggak tambah cerdas, melihat negara tambah ngeri, sebagian menteri siap kerja dan gue support, sebagian cari duit, dan duduk lama menanti kata HAM atau keadilan sosial dan lain-lain,” katanya.

“Tapi yang keluar berhari hari itu investasi, infrastruktur dan kawan kawannya. Atau mungkin gue menunggu divisi khusus kemanusiaan atau sedikit pembahasan asap,” lanjutnya.

Dia pun menegaskan jika kepergiannya ke Jerman untuk menyegarkan pikiran. “Pekerjaan kreatif gue keteteran semua, daripada gue jadi manusia enggak tulus kayak kebanyakan yang menjadi lebih baik penyegaran otak sedikit,” tulisnya.

Melanie pun mengungkap, dirinya rela dihujat netizen terkait kritikannya itu. ”See you soon you crazy people in this beautiful country called home !! Yep crazy. Lihat aja nulis gini nyautnya pada ‘napa sih benci presiden, atau pilihan lo kan??’ kata Melanie.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini