Isinya Sedih Banget! Wanita Ini Bikin Diary saat Terjebak di Wuhan Gegara Virus Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, WUHAN – Korban tewas akibat virus corona sudah mencapai lebih dari 2.600 orang. Sejak virus yang pertama kali terdeteksi dan bersal dari Wuhan, Cina, ini muncul, banyak kisah-kisah haru nan menyedihkan.

Seperti yang diketahui, virus Corona membuat pemerintah Cina mulai mengambil langkah tegas dengan membatasi orang-orang yang keluar-masuk kota tersebut. Hal ini yang membuat para warga terjebak dan bahkan kesulitan untuk mendapatkan pertolongan untuk hidupnya.

Dilansir dari Boredpanda, Rabu 26 Februari 2020, seorang wanita menceritakan kisah pilu-nya lewat media sosial. Ia terjebak dan orangtuanya meninggal akibat virus tersebut.

Melalui akun Weibonya, platform media sosial Cina, ia menceritakan kegiatannya selama terjebak karena virus corona. Postingannya ia beri judul “Diary of a girl in Wuhan” yang berisi tentang pengalaman sang wanita saat menjalani karantina bersama 60 juta penduduk kota Wuhan lainnya.

Unggahannya tersebut dimulai pada 23 Januari. Pada tanggal tersebut sang wanita menulis, “Mereka mengkarantinakan kota, saya takut. Kita butuh pertolongan, ibu saya semakin sakit.”

Kemudian pada tanggal 26 Januari, wanita itu kembali mengunggah kalimat yang berbunyi, “Ibu menelepon, mengatakan bahwa pihak rumah sakit akan memindahkannya ke Jinyintan (rumah sakit khusus untuk penyakit menular). Tidak yakin jika ini adalah kabar baik.”

Dua hari setelahnya, pada tanggal 28 Januari, dirinya mengatakan bahwa ibunya tersebut telah meninggal. Lebih menyedihkannya lagi, rupanya ayahnya yang mulai menunjukkan tanda-tanda terserang infeksi virus yang sama.

“Menunggu ayah untuk menyelesaikan CT scan nya, tidak tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan. Berjongkok di samping trotoar, saya tidak pernah merasa sesedih ini, setidak berdaya ini selama hidup saya. Ini adalah hal paling buruk dari patah hati, tetapi saya harus berada di sisinya hingga akhir,” tulisnya pada tanggal 29 Januari.

Pada tanggal 2 Februari, wanita yang tidak diketahui identitasnya oti menceritakan pengalamannya saat mengantar sang ayah ke dokter. Ayahnya melakukan cek kesehatan pada tanggal 24 Januari.

Saat itu cuaca sedang hujan lebat dan dia mengaku merindukan sang ibu. Kenyataan pahit setelahnya yang harus dia terima adalah sang ayah mengusirnya dan mengatakan untuk tidak lagi berkunjung.

Dalam salah satu postingannya, wanita itu juga sempat menceritakan bahwa dirinya memimpikan sang ibu. Dalam mimpinya, ia berusaha mencari sang ibu dan ingin mengatakan bahwa ayahnya sedang sakit dan terbaring di rumah sakit. Tidak sampai disitu saja, unggahan selanjutnya mengatakan bahwa kondisi sang ayah semakin memburuk.

“Kegagalan pernafasan, cara yang begitu kejam untuk mati. Bu, maukah kamu membawa ayah ke surga di mana dia bisa bernapas dengan bebas? Dan jangan khawatir tentang saya. Hari ini saya meminta ayah untuk mengingat wajah saya, untuk mengingat suara saya. Ketika saya masih kecil, kamu biasa berkata, jika saya tersesat, kamu akan datang untuk menemukan saya, dan dengan tanda lahir di tubuh saya, kamu akan tahu itu adalah saya. Saya tahu ketika kita bertemu lagi, kamu akan mengenali saya,” tulisnya.

Dalam diary-nya itu dikabarkan sang ayah menyusul ibunya ke surga dan pergi meninggalkan dirinya. Setelah mengunggah hal tersebut, beberapa jam setelahnya, ia kembali mengunggah hal yang tidak kalah menyedihkan dan juga haru.

Ia mengungkapkan bahwa dirinhya juga telah terinfeksi virus yang sama, seperti yang diderita kedua orang tuanya sampai akhirnya meninggal.

“Aku sangat takut. Aku juga terinfeksi,” tulisnya.

Setelah kisahnya viral, banyak orang dan media lokal yang menawarkan bantuan padanya. Sang wanita kini dikabarkan sudah mendapat penanganan di rumah sakit.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sinergitas TNI, Polri, dan KPU Jadi Kunci Keamanan Pilkada Serentak 2024

Jakarta – Menjelang Pilkada serentak 2024 yang akan dilaksanakan pada 27 November mendatang, berbagai lembaga negara terus memperkuat sinergitas...
- Advertisement -

Baca berita yang ini