Ingin Anaknya Menikah, Orangtua Selalu Kenalkan Reynhard Sinaga ke Perempuan

Baca Juga

MATA INDONESIA, INGGRIS – Kasus perkosaan terbesar di Inggris yang melibatkan WNI bernama Reynhard Sinaga masih menjadi sorotan publik. Reynhard dihukum seumur hidup atas perbuatannya itu.

Reynhard diketahui telah memperkosa ratusan orang di Inggris, 48 diantaranya dilakukan terhadap laki-laki.

Rupanya orangtua Reynhard Sinaga pernah menginginkan anaknya untuk menikah dengan perempuan.

Hal tersebut diungkapkan media Inggris, Daily Mail. Media tersebut menyebut, sang ayah, Saibun, tidak mengetahui bahwa Reynhard penyuka sesama jenis.

Seorang teman Reynhard menyebut, setiap kali pulang ke Indonesia, Reynhard mencoba menutupi kepribadiannya. Hal itu dilakukan dengan cara menganti gaya berpakaian dan rambutnya.

“Orang tuanya selalu mencoba mengenalkannya dengan wanita dari negaranya,” ucap teman Reynhard yang tak mau diungkap namanya seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu 8 Januari 2020.

“Mereka ingin dia menikah dan punya keluarga,” sambung kerabat Reynhard.

Diberitakan sebelumnya, Reynhard divonis seumur hidup karena terbukti memperkosa ratusan korban di Manchester Inggris. Korban-korban Reynhard lain diduga belum bisa teridentifikasi.

Reynhard diketahui sempat pengenyam pendidikan S1 di Universitas Indonesia, jurusan Arsitektur. Ia juga tercatat melanjutkan pendidikannya kembali pada Agustus 2007 di Britania Raya tepatnya di Universitas Manchester kemudian lulus S-2 dari jurusan tata kota 2009 juga sosiologi tahun 2011.

Pada Agustus 2012 Reynhard sempat menjalani pendidikan S-3 jurusan Geografi Manusia di Universitas Leeds, namun tidak sampai selesai.

Pada Agustus 2016 ia sempat mengajukan tesis berjudul “Sexuality and everyday transnationalism among South Asian gay and bisexual men in Manchester“, ketika itu ia tidak lulus dan diberi waktu untuk perbaikan atau revisi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kritik Gagalnya Pemprov Tangani Sampah hingga Tutup TPA Piyungan, Walhi Jogja: Anggaran Tak Maksimal dan Timbul Masalah Baru

Mata Indonesia, Yogyakarta - Sepanjang tahun 2023, wilayah DIY yang meliputi Kota Jogja, Kabupaten Sleman, dan Bantul menghasilkan lebih dari 1.000 ton sampah per hari yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan. Sayangnya, hanya 28,69 persen dari total sampah tersebut yang berhasil diolah, sedangkan 71,31 persen atau sekitar 1.046 ton sampah lainnya langsung dibuang tanpa pengelolaan yang memadai. Hal ini bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga.
- Advertisement -

Baca berita yang ini