Hijrah! Puluhan Bonek Persebaya Kompak Hapus Tato di Tubuhnya

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Jika ditanya soal pendukung Persebaya alias Bonek, masyarakat selalu menjawab dengan fans sepak bola yang selalu urakan dan kerap berbuat rusuh.

Itu dulu gaes! Kini, Bonek menggelar kegiatan positif yang bertajuk ‘Bonek Hijrah’. Yaps, puluhan bonek dan bonita (sebutan fans wanita) Surabaya kompak menghapus tato secara massal.

Kegiatan ini dilakukan demi mengubah citra bonek menjadi lebih baik. Antusias bonek dan bonita Surabaya terlihat saat mengikuti program penghapusan tato masal di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur pada Kamis 24 Oktober 2019.

Asal tahu saja, program ini juga atas kerjasama Biddokkes Polda Jatim dan Polrestabes Surabaya. Tercatat ada 22 bonek dan bonita yang rela menghapus tato yang telah digambar di bagian tubuhnya.

Pun mereka senang karena bisa menghapus tatonya secara gratis. Sebab, harga treatment hapus tato dengan laser yang tergolong mahal.

Bagaimana dengan proses penghapusan tato tersebut? Dokter Firda, selaku dokter spesialis kulit mengatakan, hapus tato tergantung pada empat hal. Yakni lamanya tato menempel pada kulit, teknik mentato, lokasi bagian tubuh yang ditato, dan warna tato itu sendiri.

Menurut dia, semakin lama usia tatonya, maka akan semakin cepat untuk dihapus. Warna hitam pun dianggap lebih cepat hilang.

“Kalau yang mengerjakan orang expert maka proses penghilangan juga semakin lama. Tergantung juga lokasi tatonya. Dikeluarkan melalui kelenjar getah bening dan lain-lain. Proses recovery juga bervariasi, mulai 3 hingga 10 hari. Obat anti nyeri dan salep antibiotik,” kata dia.

Penghapusan tato para Bonek ini dilakukan dengan proses laser. Sebelumnya, para bonek dan bonita yang ingin menghapus tato harus melalui proses screening untuk memastikan tidak ada penyakit khusus yang mereka derita.

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini