MATA INDONESIA, JAKARTA – Aksi demonstrasi mengecam kematian George Floyd, warga kulit hitam yang tewas di tangan polisi Minnesota, masih terus digelar di sejumlah negara bagian Amerika Serikat. Aksi tersebut berujung rusuh dan penjarahan di beberapa wilayah.
Baru-baru ini video massa menyerbu butik Louis Vuitton di Portland, Oregon, pun viral. Merek besar asal Paris yang telah melahirkan sejumlah produk fashion termewah di dunia ini terkena imbas dari tindakan anarkis demonstran.
Dalam video berdurasi 1:11 menit itu, terlihat sejumlah orang merangsek masuk hingga memecahkan kaca. Mereka diduga menjarah barang-barang dalam toko.
Terlihat pria maupun wanita memakai masker, masuk kemudian berhamburan keluar sambil membawa tas hingga dompet. Peristiwa penjarahan diduga terjadi pada Jumat 29 Mei 2020 malam, yakni ketika demonstran melakukan aksi jalan kaki di Peninsula Park menuju Justice Center.
Dikutip dari VOA News, Senin 1 Juni 2020, insiden itu terjadi di mal Pioneer Place. Selain butik Louis Vuitton, toko lain yang jadi sasaran penjarahana di mal tersebut di antaranya Apple Store, Starbucks dan H&M.
Portland Tribune melaporkan para pelaku penjarahan menggunakan tongkat baseball, papan skate, marka jalan hingga e-scooter untuk mendobrak jendela dan pintu kaca. Aksi anarkis ini membuat Wali Kota Portland prihatin. Dia pun mengungkapkan kekecewaannya di Twitter.
“Portland, ini bukanlah kita. Ketika kalian menghancurkan kota kami, kalian juga menghancurkan komunitas kami. Ketika kalian menggunakan kekerasan terhadap satu sama lain, kalian juga menyakiti kita semua. Bagaimana tindakan ini disebut sebagai penghormatan bagi George Floyd?” tulisnya.
Awalnya aksi protes tersebut berlangsung damai selama tiga jam pada sore hari, ketika para demonstran memenuhi Peninsula Park di Portland Utara. Mereka melanjutkan protes dengan berjalan menuju kantor polisi pusat di Multnomah County Justice Center.
Dan, di rute itulah terjadi vandalisme yang dipicu sejumlah provokator hingga akhirnya berujung penjarahan.