MATA INDONESIA, JAYAPURA – PON XX Papua bukan sekadar event olahraga nasional. Tapi, ini merupakan manifestasi sunnah yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.
Hal ini diutarakan Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora, Asrorun Niam Sholeh, saat menjadi khatib salat Jumat di Masjid Raya Baiturrahum, Jayapura.
“Bagi umat Islam, PON ini adalah momentum untuk membangun kesadaran bahwa olahraga juga bagian dari tuntunan agama dalam rangka menjaga kesehatan. Dengan fisik sehat maka kita bisa lebih optimal dalam melakukan amal ibadah,” katanya.
“Nabi tidak hanya memberi arahan dalam kata, tetapi beliau meneladankan dalam aktifitas guna menjaga kesehatan, menjaga konsumsi secara seimbang, dan berolahraga. Beliau lari bersama istrinya Aisyah. Beliau juga lomba ketangkasan berkuda dengan sahabatnya, dan beberapa jenis olahraga lainnya. Olahraga melahirkan kebugaran dan kebugaran akan menggiatkan aktifitas ibadah,” ujarnya.
PON juga sebagai momentum pembelajaran nyata arti penting persaudaraan di tengah perbedaan budaya dan agama di Tanah Air.
“Kita hadir dari 34 Provinsi, dari suku dan daerah yang beragam, warna kulit berbeda, agama dan bahasa yang berbeda-beda. Semuanya itu tidak menjadi pemisah dan penyekat. Perbedaan ini untuk saling mengenal dan menguatkan. Perbedaan fisik tidak menjadikan seseorang lebih unggul atas yang lain, kecuali atas ketakwaan, prestasi dan kemanfaatan yang didarmakan,” ucapnya.