Keren! Arena Dayung PON Papua Jadi Destinasi Wisata Baru

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Arena olahraga Dayung di PON Papua merupakan venue terbaik dan terindah di Indonesia dengan latar belakang perbukitan Abepura. Hal itu menjadikan venue tersebut bisa menjadi destinasi wisata baru di Papua.  

Venue Dayung dibangun tidak jauh dari Jembatan Youtefa yang membentang di atas Teluk Youtefa. Pembangunan venue dayung juga menjaga kualitas dari segi kekuatan, kerapihan, kenyamanan dan keselamatannya, sehingga dapat digunakan untuk pertandingan berskala internasional.  

“Venue Dayung yang digunakan untuk Asian Games 2018 di Jakabaring dibangun dengan embung buatan, tetapi di Papua ini berada di teluk alami, sehingga venue ini bisa menjadi tempat rekreasi masyarakat Jayapura, termasuk bisa digunakan untuk pertandingan skala internasional,” ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Basuki menambahkan, para atlet Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) yang bertanding di PON Papua bisa menjadi contoh dalam menjunjung tinggi solidaritas bangsa, dimana berasal dari berbagai provinsi di Indonesia seperti Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua, dan Kalimantan. 

“Pesertanya banyak juga dari non Pelatnas, artinya program regenerasi dan pembinaan PB PODSI berjalan. Saya lihat tadi yang Non Pelatnas juga ada yang juara,” katanya.

Basuki juga meninjau setiap sarana dan prasarana venue Dayung yang dibangun Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Papua, Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya serta mengecek lintasan Dayung dengan mengendarai kapal.

Dia berpesan kepada BPPW Papua untuk melengkapi venue Dayung dengan tempat sampah dan kursi-kursi taman agar dapat dimanfaatkan masyarakat untuk berekreasi. 

“Pesan saya jaga kebersihan, tadi saya lihat masih banyak putung rokok. Jadi saya minta ke balai untuk lengkapi dengan tempat sampah dan kursi-kursi agar dapat menjadi destinasi wisata selain Jembatan Youtefa,” katanya.

Pembangunan venue dayung diawali dengan pekerjaan pengaman pantai berupa reklamasi seluas 19.771 meter persegi oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua, Ditjen Sumber Daya Air. Selanjutnya di area reklamasi dibangun oleh BPPW Papua berupa gudang perahu seluas 1.867 meter persegi dan menara finish 62,38 meter persegi.

Venue ini memiliki lintasan sepanjang 2.200 meter dan lebar 81 meter (sembilan lintasan) dengan total luas lintasan 1,7 hektar. Selain itu juga dilengkapi delapan unit penanda jarak, delapan unit pancang penahan, dua unit obstacle canoe slalom, menara start seluas 14 meter persegi, dua unit menara pelurus seluas 9 meter persegi, dan menara pantau sebanyak lima unit seluas 9 meter persegi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

BEM Nusantara DIY Gelar Aksi Peringatan Hari Buruh Internasional

Mata Indonesia, Yogyakarta - BEM Nusantara DIY melakukan aksi peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Titik Nol Yogyakarta pada Rabu, 1 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini