MATA INDONESIA, JAKARTA – Dua maskot Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang bernama Kangpho dan Drawa ternyata terinspirasi dari hewan khas Papua. Adapun Kangpho merupakan kepanjangan dari kanguru pohon sementara Drawa adalah nama lain dari burung cendrawasih.
Kehadiran dua maskot ini penting dalam event PON karena bisa memperlihatkan sisi lain dari pesta olahraga multi-cabang tingkat nasional ini. Jika mengutip dari laman resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kangpho merupakan jenis kanguru pohon mantel emas yang memiliki nama latin Dendrilagus Pulcherrimus.
Dalam perspektif biologis, Kangpho mantel emas merupakan satwa marsupial atau mamalia yang memiliki kantung di perutnya. Bagian pipi, leher, dan kaki yang berwarna kuning keemasan merupakan asal usul munculnya julukan mantel emas.
Penggambarannya sebagai maskot PON XX, Kangpho dibuat berwarna cokelat dengan menggunakan topi berbentuk puncak salju yang menjadi ciri khas pegunungan Papua. Di kepalanya juga ada ikat kuning keemasan yang melambangkan kekayaan tambang di Papua. Sementara rumbai di kepala dan pinggang melambangkan kebesaran kaum laki-laki dan perempuan Papua serta sambutan hangat dan penuh keakraban.
Selain itu maskot lainnya yaitu Drawa terinspirasi hewan endemik Papua yaitu burung cendrawasih. Mengutip laman resmi PON XX Papua, Drawa melambangkan eksotisme pesona di tanah Papua. Penggambarannya sebagai maskot, Drawa identik sebagai burung jantan dewasa dengan nuansa warna jingga dan kuning yang melambangkan semangat, kehangatan dan kegembiraan.
Pada dadanya terdapat medali dengan tali merah putih yang menandakan kebersamaan dalam memperebutkan medali dalam bingkai NKRI. Tidak hanya itu, sama halnya dengan Kangpho, drawa juga menggunakan rumbai dan ikat kepala khas Papua.
Mengutip dari laman Kominfo, Gubernur Papua Lukas Enembe menyebut bahwa rumbai pada pinggang Drawa dan Kangpho sudah biasa digunakan perempuan dan laki-laki sebagai simbol sambutan hangat dan keakraban di tanah Papua.
“Rumbai pada pinggang Drawa dan Kangpho biasa digunakan oleh perempuan dan laki-laki yang melambangkan sambutan hangat dan penuh keakraban di tanah Papua,” kata Gubernur Papua, Lukas Enembe.