Jika dugaan itu terbukti, Erwin mengatakan, hukumannya adalah seumur hidup dan tak boleh lagi main sepak bola profesional di Indonesia.
“Kalau ternyata benar, sanksinya seumur hidup. Hidupnya di sepak bola ini harus hati-hati. Ada uang atau tidak? Yang jelas kalah sesuai dengan permintaan. Ini dihubungi. Makanya ada laporan dari pihak manajemen. Makanya dia laporkan ke Komdis Asprov. Bagaimana sekarang? ini sedang disidangkan. Jadi jangan ragu-ragu untuk lapor ke polisi. Itu yang bisa saya sampaikan,” ungkapnya.
“Bagaimana keputusan sidangnya, memang ada dugaan, dalam pertandingan Gestra Paranane FA dengan NZR Sumbersari FC dan Gestra melawan Persema. Saat Gestra melawan NZR Sumbersari FC, Gestra kalah 0-1, sedangkan saat lawan Persema dia kalah 1-5, dan ada deal yang kita dengar kepada pemain dan offisial. Ini informasinya,” ucapnya.
Sebelumnya, kasus pengaturan skor terjadi di Liga 2 melibatkan klub Perserang. Beberapa mantan pemainnya sudah dijatuhi sanski beragam.