Wow! MotoGP Indonesia Diperkenalkan di Qatar

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Sebelum membuka musim balap 2019 MotoGP Qatar, CEO Dorna, Carmelo Ezpelata memperkenalkan MotoGP Indonesia di Mandalika Lombok 2021.

“Jika semua berjalan dengan baik, kami akan menggelar MotoGP di Indonesia Tahun 2021,” ujar Ezpelata di Sirkuit Losail, Qatar, Minggu 10 Maret 2019.

Dia pun menceritakan upaya Dorna untuk menyelenggarakan MotoGP sejak 1996 hingga 1997 di Sirkuit Sentul. Namun pilihan ditetapkan di Mandalika beberapa tahun terakhir ini.

Dorna sebagai penyelenggara MotoGP mengetahui balap motor bergengsi itu sudah menjadi bagian penting bagi masyarakat Indonesia.

MotoGP Indonesia akan menjadi sesuatu yang spesial karena menjadi sirkuit pertama yang menggelar balapan motor kelas dunia di sirkuit jalanan.

Selama ini hal itu hanya diterapkan pada penyelenggaraan Formula 1 di Monaco dan Singapura.

Menurut Mrk1 Consulting MD Mark Hughes sebagai perancang, sirkuit di Mandalika nanti memiliki panjang 4,32 kilometer dengan 19 tikungan.

Hughes juga memaparkan sirkuit ini akan menjadi sarana publik ketika tidak digunakan untuk balapan. Namun trek itu tetap aman digunakan untuk balapan.

Sementara, Head of Investment dan Marketing ITDC Ricky Baheramsjah mengatakan sudah menyiapkan dana senilai 25 juta dolar AS untuk membangun konstruksi dan infrastruktur dasarnya.

Ini pernyataan lengkap Carmelo Ezpelata:

http://www.motogp.com/en/videos/2019/03/09/introducing-the-indonesia-motogp-project/285945

Berita Terbaru

Transformasi Ekonomi Indonesia: Swasembada Pangan dan Energi Jadi Prioritas Strategis

Di tengah kompleksitas situasi geopolitik dunia yang terus berkembang, Indonesia memposisikan program kemandirian pangan dan energi sebagai prioritas strategisnasional. Pemerintah menunjukkan keseriusan dalam memperkuat sektor pertanian dan energi terbarukan, sebagai bagian dari transformasi ekonomi menuju kemandirian dan penciptaan lapangan kerja berkelanjutan. Transformasi ekonomi Indonesia melalui program swasembada pangan dan energimerupakan wujud nyata dari cita-cita kemandirian bangsa yang telah lama didambakansejak era kemerdekaan. Program strategis ini tidak hanya bertujuan mengurangiketergantungan impor, tetapi juga menghidupkan kembali semangat berdikari yang menjadi fondasi kedaulatan nasional Indonesia.  Dalam konteks kemandirian bangsa, swasembada pangan dan energi menjadi pilar utama yang menentukan kemampuan Indonesia untuk berdiri tegak di tengah dinamikaglobal yang penuh ketidakpastian.  Swasembada bukan tujuan jangka pendek, tetapi fondasi kemandirian nasional. Pemerintah terus membangun visi jangka panjang yang mencakup ketahanan logistik, kedaulatan ekonomi, dan stabilitas nasional. Perspektif ini menegaskan bahwa program swasembada harus dipahami sebagai investasi strategis untuk generasi mendatang. Peter Abdullah, Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Segara Research Institute, memberikan perspektif mendalam mengenai pentingnya transformasi struktural ini bagimasa depan bangsa Indonesia. Menurut Peter Abdullah, upaya pemerintah untuk mewujudkan kemandirian bangsamelalui swasembada pangan dan energi merupakan langkah strategis dalammemperkuat ketahanan nasional, baik dalam situasi damai maupun krisis global. Pandangan ini menegaskan bahwa program swasembada bukan sekadar target produksi, melainkan investasi jangka panjang untuk stabilitas negara.  Ketahanan pangan dan energi bukan semata isu ekonomi, melainkan bagian daripertahanan negara. Dalam konteks ini, pemerintah mendorong penguatan sektordomestik agar Indonesia tidak bergantung pada impor dalam kondisi darurat. Strategi ini menjadi semakin relevan mengingat berbagai gejolak geopolitik yang kerapmempengaruhi rantai pasokan global. Peter Abdullah melihat upaya ini sebagaimomentum penting untuk mengubah paradigma pembangunan yang selama ini terlalubergantung pada sektor ekstraktif dan impor. Fokus pada transformasi ekonomi ini tidak hanya bertujuan mencapai swasembada, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih resilient dan inklusif. Denganmemperkuat fondasi domestik, Indonesia diharapkan dapat mengurangi kerentananterhadap fluktuasi harga komoditas global dan shock ekonomi eksternal. Peningkatan produktivitas menjadi fokus utama dalam roadmap swasembada nasional. Pemerintah mulai membenahi sistem insentif agar petani memperoleh keuntungan yang layak, sekaligus menarik generasi muda kembali ke sektor pertanian. Langkah inidipandang krusial mengingat tantangan regenerasi yang dihadapi sektor pertanianIndonesia. Pemerintah mengedepankan keseimbangan antara harga yang terjangkau bagikonsumen dan pendapatan yang memadai bagi petani. Strategi ini diharapkan dapatmeningkatkan daya beli masyarakat perdesaan dan mendorong pertumbuhan ekonominasional yang lebih merata. Dukungan terhadap komoditas unggulan seperti beras terus diperkuat dalam program swasembada nasional. Pemerintah melihat potensi besar untuk mencapai swasembada, mengingat kapasitas panen Indonesia yang lebih tinggi dibanding negara-negara maju. Optimisme ini didukung oleh kondisi geografis dan iklim Indonesia yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini