Waspada! Perubahan Iklim Juga Mengancam Kesehatan Umat Manusia

Baca Juga

MATA INDONESIA, SINGAPORE – Perubahan iklim membuat banyak negara di dunia waspada terhadap beberapa isu utama, seperti naiknya permukaan laut, kekeringan, banjir, serta cuaca ekstrem.

Namun, dunia yang memanas memiliki dampak lain yang lebih berbahaya. Sebuah studi baru yang dipimpin oleh para peniliti di Universitas Teknologi Nanyang (NTU) Singapura menunjukkan bahwa perubahan iklim juga dapat memengaruhi udara yang kita hirup.

Artinya, perubahan iklim juga dapat mengancam kehidupan umat manusia.

Setiap udara yang dihirup umat manusia mengandung lebih dari sekadar oksigen yang memberi kehidupan. Itu juga dihuni oleh mikro-organisme seperti bakteri dan jamur, yang masing-masing terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang.

Dengan mempelajari sampel udara yang diambil pada ketinggian berbeda dari permukaan tanah – hingga 3.500 m, para peneliti di NTU’s Singapore Centre for Environmental Life Sciences Engineering menunjukkan bahwa saat dunia memanas, komposisi mikroorganisme di udara dapat berubah.

Profesor Stephan Schuster dari NTU yang mengawasi penelitian mengatakan bahwa sudah ada indikator yang menunjukkan mikroorganisme di udara dapat berdampak pada kesehatan manusia dan pertanian. Jadi perubahan komposisi mikrobioma udara – mikroorganisme di udara, dapat berimplikasi pada umat manusia.

Tim Prof Schuster telah menemukan sebelumnya bahwa sementara orang sehat tidak menderita efek buruk dari menghirup mikro-organisme dari udara, orang dengan penyakit pernapasan menunjukkan peningkatan respons kekebalan, memperburuk gejala pernapasan mereka.

“Setiap perubahan dalam dinamika komunitas mikroba di udara dapat berdampak pada kesehatan pernapasan dengan cara yang belum diketahui – dan karena itu berpotensi mengkhawatirkan,” kata Prof Schuster kepada The Straits Times.

“Ini bisa mengubah dinamika penyakit untuk berbagai spesies tanaman, dan berpotensi juga hewan ternak, yang tidak beradaptasi dengan komunitas mikroba udara tropis,” sambungnya.

Saat suhu global menghangat, maka mikroorganisme toleran panas yang tumbuh subur di iklim tropis dapat menyebar ke garis lintang yang lebih tinggi. Hal ini dapat memengaruhi keanekaragaman hayati dan pertanian.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wabup Sleman : Ini Komitmen Kita Untuk Membersamai Seluruh Umat Beragama

Mata Indonesia, Sleman - Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa menghadiri kegiatan Doa Syukur Umat Hindu dalam rangka menyambut Hari Jadi ke-108 Kabupaten Sleman yang bertempat di Pura Widya Dharma, Dero, Wedomartani, Ngemplak pada Minggu (12/5).
- Advertisement -

Baca berita yang ini