Home News Viral, Video Dugaan Penelantaran Pasien Hingga Meninggal, Begini Faktanya

Viral, Video Dugaan Penelantaran Pasien Hingga Meninggal, Begini Faktanya

0
378
pasien virus corona berhasil disembuhkan (Foto istimewa)
pasien virus corona berhasil disembuhkan (Foto istimewa)

MATA INDONESIA, BANDAR LAMPUNG – Sebuah video viral yang diduga merupakan penelantaran pasien di Rumah Sakit Abdul Moeloek (RSAM) Bandar Lampung ternyata faktanya bertolak belakang.

Video berdurasi sekitar 4 menitan itu menggambarkan keributan di sebuah selasar RSAM. Video itu diunggah di akun Facebook Agus Rahmat Suhada @TVTIADATARA, Senin 10 Februari 2020.

Di awal video ada sebuah teriakan perempuan mengucap Allah dan Muhammad Rasulullah. Tangisan kencang perempuan itu ditingkahi suara lelaki berkopiah yang berdiri di dekat tempat tidur rumah sakit yang ada di selasar tersebut.

Dengan lantang di berteriak, “Kami di sini dibiarin saja. Setelah itu dipindahin, dititipin di ruangan. Setelah sekarat baru dipindahin di ruangan sebenarnya,” ujar lelaki itu.

Namun teriakan si lelaki semakin tidak karuan karena menuding BPJS Kesehatan. Dia mengakui sebagai peserta BPJS Kesehatan kelas tiga dan membayar iuran. Meski begitu dia kemudian mengaku tidak mampu.

“Saya ini orang miskin, dapatnya nomor tiga, kelas tiga. Saya ini nggak mampu!” begitu teriaknya.

Namun, dalam keterangan persnya, Direktur Pelayanan RSAM, Pad Dilangga membenarkan peristiwa itu terjadi di rumah sakitnya. Pasien yang dipermasalahkan berinisial MR berusia 21 tahun warga Palas, Lampung Selatan.

Menurut Pad Dilangga, MR masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSAM pada Minggu 9 Februari 2020 dari RS Bob Bazar, Kalianda. Diagnosanya demam berdarah, diare dan hepatitis. Kondisinya sakit berat dan sesak napas.

Namun Pad membantah telah menelantarkan MR. Pasien itu sudah dirawat di IGD dikonsultasikan ke dr Riki yang merencanakan melakukan transfusi darah sebanyak dua kantong dan transfusi trombosit 10 kantong.

Minggu sore MR masih sakit berat dan gelisah sehingga terapi dilanjutkan sehingga senin 10 Februari 2020 dinihari dialihkan ke ruang Bougenville. Pad juga menegaskan dr Riki sudah mengedukasi keluarga pasien bahwa kerabat sakit sangat serius dan akan dipindah ke ruangan rawat khusus penyakit dalam.

Senin 10 Februari 2020, pukul 16.00 WIB, MR ditransfer ke ruang Nuri dengan oksigen terpasang dan didampingi dua petugas. Menurut Pad, di depan ruang Nuri, MR mendadak kejang dan perawat yang sudah menunggu langsung memberikan tindakan medis.

Selanjutnya, Pad menceritakan keluarga pasien marah, memukul petugas RSAM dan mencabut selang oksigen yang masih terpasang mengakibatkan penanganan kegawatdaruratan terganggu.

MR akhirnya meninggal dunia dan dibawa ke rumah duka menggunakan mobil jenazah RSAM.

https://www.facebook.com/TVTIADATARA/videos/1057001767976286/

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here