MATA INDONESIA, JAKARTA – Wabah pandemi corona (covid-19) cukup mempengaruhi perekonomian global, termasuk Indonesia. Meskipun demikian, saat ini tanda pemulihan ekonomi nasional mulai terlihat.
Usaha Mikro Kecil serta Menengah (UMKM) pun mulai menggeliat. Hal ini diamini oleh Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet.
“UMKM merupakan salah satu penopang perekonomian Indonesia karena sumbangannya mencapai 60 persen terhadap PDB nasional,” katanya kepada Mata Indonesia, Selasa 8 Juni 2021.
Yusuf menilai ekonomi nasional mulai terlihat bangkit. Hal tersebut terlihat dari perkembangan ekonomi per kuartal.
“Terutama dari kuartal I-2020 sampai dengan kuartal I-2021, memang terlihat ada pemulihan ekonomi meskipun berjalan lebih lambat,” katanya.
Sayangnya ia menilai kinerja UMKM belum optimal kinerja karena bersifat informal. Usaha informal ini tentu berbeda dari sisi penghasilan jika dibandingkan dengan usaha formal. Usaha formal seperti gerai-gerai besar, menurutnya, lebih menawarkan tingkat kesejahteraan yang lebih baik.
Untuk itu, perlu ada peningkatan proporsi UMKM untuk berjualan secara online. Yusuf menilai kalau saat ini jumlah UMKM yang berjualan secara daring masih relatif kecil terhadap total keseluruhan UMKM saat ini.
“Saya kira kendalanya mungkin lebih kepada banyak UMKM yang belum terbiasa untuk berjualan secara online, di sinilah peran pendampingan terhadap UMKM khsusunya di daerah menjadi penting untuk dilakukan,” ujarnya.