Presiden Prabowo Jamin Danantara Dikelola SecaraTransparan dan Akuntabel

Baca Juga

Jakarta – Pemerintah menegaskan bahwa Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) akan dikelola dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan bahwa Danantara dapat diaudit kapan saja oleh siapa pun, termasuk masyarakat luas, sebagai bentuk keterbukaan dalam pengelolaan dana investasi. “Danantara bertujuan memperkuat investasi BUMN dengan pengelolaan yang transparan, hati-hati, dan berkelanjutan demi kepentingan generasi mendatang,” ujar Prabowo.

Investasi awal sebesar $20 miliar akan dialokasikan ke lebih dari 20 proyek strategis yang mencakup berbagai sektor, seperti energi, kecerdasan buatan, pengolahan mineral, dan produksi pangan. Selain itu, dana yang dikelola Danantara mencapai Rp 300 triliun, yang berasal dari efisiensi anggaran pemerintah, optimalisasi belanja negara, serta upaya pemberantasan korupsi.

Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM), Eddy Junarsin, menilai bahwa kehadiran Danantara akan membawa perubahan besar dalam tata kelola aset negara. “BPI Danantara akan memperkuat tata kelola aset BUMN secara lebih transparan dan akuntabel,” ujarnya.

Eddy menjelaskan bahwa Danantara menerapkan konsep holding company, yang diyakini dapat meningkatkan efektivitas koordinasi dan pengawasan terhadap BUMN yang selama ini dikelola secara terpisah. Dengan model ini, pengelolaan aset negara akan lebih terintegrasi, sehingga investasi yang dilakukan dapat berjalan lebih optimal.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, menilai bahwa Danantara memiliki peran strategis dalam mempercepat pengembangan energi hijau di Indonesia. “Dengan dana jumbo, Danantara bakal leluasa menggelontorkan dana maupun membangun skema investasi guna mengebut proyek EBT,” kata Bhima.

Lebih lanjut, Bhima menyebutkan bahwa Danantara dapat menerbitkan surat utang yang dapat diserap oleh investor atau kreditur dari luar negeri. “Dananya bisa digunakan untuk mendanai proyek-proyek EBT, seperti perluasan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS),” jelasnya.

Sebagai badan investasi yang mengelola dana publik, Danantara akan beroperasi dengan sistem audit terbuka dan pengawasan publik yang ketat. Dengan pendekatan ini, diharapkan Danantara dapat menjadi instrumen investasi yang tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memastikan keberlanjutan bagi generasi mendatang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini