MATA INDONESIA, JAYAPURA – Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri tiba-tiba diserang massa saat melayat almarhum Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal, Sabtu 22 Mei 2021 malam. Hingga kini tidak diketahui pasti modus penyerangan tersebut, namun ada beberapa fakta yang mendahuluinya.
Fakta-fakta itu adalah:
1. Pernyataan Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Papua, Pendeta Lipiyus Biniluk yang meminta masyarakat menerima kematian Klemen Tinal dengan lapang dada. “Jangan ada gerakan tambahan,” ujar Lipiyus.
2. Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua, Yunus Wonda mengingatkan masyarakat Papua tetap mengedepankan etika dan sopan santun saat melayat almarhum Klemen Tinal. “Kami harap, ketika melayat nanti, masyarakat tidak datang dengan cara-cara sesuka hati atau kekerasan. Mari semua menerima dengan lapang dada, sebab semua terjadi atas kehendak Tuhan,” kata Wonda.
3. Masyarakat Jayapura kecewa kepada aparat keamanan karena tidak diizinkan masuk Bandara Dortheys Hiyo Eluay di Sentani saat jenazah almarhum Klemen Tinal tiba dari Jakarta, Sabtu 22 Mei 2021 petang.
Pendeta Benny Giay dari Dewan Gereja Papua mengharapkan aparat keamanan mengizinkan warga yang ada di Bandara boleh masuk karena warga di Papua berduka dengan kepergian orang nomor dua di provinsi paling timur Indonesia tersebut.