Swasta Harus Berkontribusi dalam 3 Sektor Prioritas pada Presidensi G20

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang para pemimpin ekonomi dunia untuk berkontribusi pada Presidensi G20, guna memastikan pemulihan global yang lebih kuat yang lebih inklusif.

Dalam Presidensi G20 Indonesia ingin memanfaatkan untuk meningkatkan perdagangan, meningkatkan industrialisasi, meningkatkan penguasaan teknologi di Indonesia dan dunia.

Kerjasama tidak hanya antar antara pemerintah atau G2G tapi juga pemerintah dengan sektor bisnis (G2B) atau bahkan B2B. Jokowi menegaskan, Presidensi Indonesia ingin memperkuat kerjasama dengan pelaku ekonomi dunia.

“Saya sangat berharap para pelaku ekonomi Anda semuanya memiliki pemikiran tawaran konkret. Untuk menjadi bagian dari capaian konkret KTT G20. Dalam kaitan inilah secara back to back dengan KTT G20 Indonesia akan menyelenggarakan web round table on downstream industries, Bloomberg CEO Forum, dan Digital Transformation Expo,” ujar Jokowi dalam Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat 21 Januari 2022.

Jokowi mengajak sektor swasta untuk mengidentifikasi kontribusi nyata  di tiga sektor prioritas. Adapun tiga sektor prioritas tersebut ialah kesehatan, digital dan transisi energi.

Di lingkup domestik Indonesia menjadikan masa pandemi ini sebagai masa berbenah diri, yang akan meletakkan dasar-dasar baru bagi pertumbuhan yang lebih kuat dan berkelanjutan.

“Kami terus mereformasi struktur ekonomi kami memperbaiki iklim bisnis, memperbaiki iklim investasi. Kami telah memperbaiki ekosistem investasi mempermudah perizinan memberikan kepastian hukum dan memberikan insentif khusus bagi sektor-sektor investasi,” katanya.

Selain itu, upaya peningkatan kualitas SDM juga terus dilakukan melalui program upscaling dan rescaling. Serta pembentukan politeknik yang bekerjasama dengan industri dan universitas di luar negeri.

Indonesia juga terus melaksanakan percepatan pembangunan infrastruktur yang berkontribusi pada peningkatan investasi dan iklim usaha. Sumber-sumber pertumbuhan baru terutama ekonomi hijau akan terus berkembang antara lain, pengembangan ekosistem Industri kendaraan tenaga listrik. Dan pembangunan kawasan industri hijau terbesar di Kalimantan Utara.

“Kolaborasi dengan pihak swasta akan diperkuat, kesempatan investasi akan dibuka seluas-luasnya enam sektor prioritas,” imbuhnya.

Enam sektor prioritas tersebut ialah industri padat karya yang berorientasi ekspor, termasuk industri kesehatan. Kemudian energi terbarukan, infrastruktur, otomotif khususnya kendaraan listrik, pariwisata dan pertambangan yang memiliki nilai tambah.

Pemerintah juga telah menetapkan sejumlah prioritas pembangunan. Misalnya peningkatan produksi pangan melalui pengembangan food estate, penerapan konsep pembangunan rendah karbon. Kemudian transformasi menuju ekonomi digital melalui perluasan pemerataan serta peningkatan kualitas infrastruktur dan layanan digital.

“Saya mengajak pemangku kepentingan dalam forum ini untuk bermitra dengan Indonesia, maju bersama tumbuh bersama,” pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini