Suhu di Pakistan Mencapai 50 Derajat Celcius

Baca Juga

MATA INDONESIA, ISLAMABAD – Gelombang panas sekarangs sedang melanda Pakistan. Suhu udara di negara ini nyaris 50 derajat celcius.

Para pejabat memperingatkan, Pakistan akan mengalami kekurangan air yang akut dan ancaman kesehatan.

Sebagian besar wilayah Pakistan telah mengalami suhu tinggi sejak akhir April. Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mengatakan, peningkatan suhu terjadi akibat dampak perubahan iklim.

Pada Kamis 12 Mei 2022, suhu Kota Jacobabad di Provinsi Sindh mencapai 49,5 derajat celcius. Departemen Meteorologi Pakistan (PMD) memperkirakan suhu akan tetap sama hingga akhir minggu.

Secara nasional, PMD memperingatkan seluruh wilayah di Pakistan mengalami kenaikan suhu antara 6 derajat celcius dan 9 derajat celcius di atas normal Ibu kota Islamabad, serta hub provinsi Karachi, Lahore dan Peshawar, mencatat suhu sekitar 40 derajat celcius pada Jumat 13 Mei 2022 sore.

”Tahun ini kami telah melompat dari musim dingin ke musim panas,” kata Kepala PMD Zaheer Ahmad Babar, Sabtu 14 Mei 2022.

Babat mengatakan, Pakistan telah mengalami gelombang panas yang meningkat sejak 2015, terutama di Provinsi Sindh atas dan sebelah selatan Provinsi Punjab. “Intensitasnya meningkat, durasinya meningkat, dan frekuensinya meningkat,” katanya.

Juru bicara irigasi Provinsi Punjab Adnan Hassan mengatakan, sungai Indus, yang merupakan jalur air utama Pakistan, telah menyusut 65 persen karena kurangnya hujan dan salju.

Ada laporan ratusan Domba mati karena sengatan panas dan dehidrasi di Gurun Cholistan, Punjab. Ini adalah provinsi terpadat di Pakistan yang juga berfungsi sebagai lumbung pangan nasional.

“Ada bahaya nyata kekurangan pasokan pangan dan tanaman tahun ini, jika kekurangan air terus berlanjut,” kata Hassan.

Cuaca panas dapat memicu bencana susulan yang memukul penduduk Pakistan, yang umumnya miskin. Bagian pegunungan Pakistan adalah rumah bagi lebih dari 7.000 gletser. Jumlah ini lebih besar daripada wilayah mana pun di luar kutub.

Gletser yang mencair dengan cepat dapat membuat danau meluap dan melepaskan aliran es, batu, dan air deras dalam peristiwa yang dikenal sebagai banjir ledakan danau glasial. Akhir pekan lalu, sebuah jembatan jalan raya utama di wilayah Gilgit-Baltistan tersapu banjir bandang yang disebabkan oleh pencairan gletser.

Pada April 2022, para pejabat memperingatkan ada 33 danau di Pakistan dalam bahaya banjir.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini