Sopir Bus Operasional PON XX Akan Diambil dari Orang Asli Papua

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAYAPURA – 428 bus operasional untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021 bakal dikemudikan oleh para sopir dari Papua. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan Papua Recky Ambrauw.

Ia mengatakan, rencana ini sejalan dengan niat dari Gubernur Papua sekaligus Ketua PB PON Lukas Enembe. Sebelumnya, Gubernur telah menyampaikan atensi tersebut kepada Presiden Joko Widodo lewat rapat virtual beberapa waktu lalu.

Recky mengatakan, pihaknya masih akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait rencana tersebut.

“Karena nanti para sopir ini akan mengoperasionalkan bus sampai kepada agenda Pekan Paralimpik Nasional atau Peparnas,” ujarnya, Kamis 22 Juli 2021.

Ia juga mengungkapkan bahwa bus tersebut akan dilengkapi dengan Global Positioning System (GPS). Tujuannya agar pergerakan kendaraan saat pesta olahraga terbesar di Indonesia berlangsung dapat terpantau dengan baik.

Saat ini, semua bus operasional PON Papua yang terdiri atas bus mikro dan medium sudah berada di Tanjung Priok, Jakarta dan siap dikapalkan ke Papua.

Dalam pelaksanaannya, sekitar 300 bus akan beroperasi di Kota dan Kabupaten Jayapura. “Sisanya dibagi ke Kabupaten Merauke dan Kabupaten Mimika,” kata Recky Ambrauw.

Sebelumnya, Sekretaris Umum PB PON Papua Elia Loupatty mengatakan bus operasional PON Papua bantuan pemerintah pusat akan disebar di empat klaster penyelenggaraan yakni, Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika, dan Kabupaten Merauke.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini