Saat Ini Indonesia Belum Bisa Berdamai dengan Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Saat ini, Indonesia dinilai belum bisa berdamai dengan Covid-19 karena beberapa indikator yang jelas.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Zubairi Djoerban melalui pesannya yang dilihat, Rabu 23 Februari 2022.

“Kasus belum landai, kembali naik sebanyak 57.491 kasus. Kasus aktif 549.431 orang, kematian masih tinggi sekitar 257 pasien dan vaksinasi lengkap belum mencapai 70 persen,” ujar Zubairi.

Selain itu, mulai banyak klaster yang muncul seperti klaster nakes, sekolah dan perkantoran.

Hal serupa juga diungkapkan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito.

Maka dia mengingatkan masyarakat agar berhati-hati saat beraktivitas menjelang libur panjang akhir pekan di penghujung Februari 2022 karena kasus Covid-19 masih cukup tinggi.

Saat ini, pemerintah masih mengoptimalkan kebijakan PPKM yang ada dan tak membuat kebijakan khusus menjelang libur yang jatuh pada 26-28 Februari 2022.

Karena itu, aktivitas yang akan dilakukan oleh masyarakat pun perlu menyesuaikan pada level PPKM di masing-masing daerah.

Wiku juga mengimbau masyarakat rentan seperti lansia, penderita komorbid, dan orang yang belum divaksinasi penuh untuk menunda melakukan kegiatannya.

Sementara masyarakat lainnya diminta agar tetap menjalankan protokol kesehatan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini