MINEWS, JAKARTA – Presiden Joko Widodo berharap RAPBN 2020 bisa menggambarkan daya saing ekonomi nasional terhadap gejolak global yang tidak pasti. Jokowi menekankan perlu adanya pembentukan Badan Riset Nasional serta pembukaan investasi untuk Sumber Daya Manusia (SDM).
Lantas seberapa penting dan untuk apa pembentukan Badan Riset Nasional serta investasi SDM bagi Indonesia?
Menanggapi ini, peneliti Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet mengatakan bahwa terkait kebijakan investasi SDM merupakam inisiasi yang patut diapresiasi karena jika melihat indikator daya saing SDM di Indonesia yang masih kalah dibandingkan dengan negara-negara tetangga.
“Kalau dilihat investasi ini juga mencakup pelatihan tenaga kerja. Namun, tidak boleh melupakan soal investasi penyediaan lapangan kerja, terutama bagaimana cara menyalurkan para tenaga kerja yang telah mengikuti training. Disamping itu bagaimana cara mendesain kurikulum investasi pendidikan yang terintegrasi antara pendidikan dan dunia kerja,†ujarnya kepada Mata Indonesia News, Selasa 6 Agustus 2019.
Lalu soal rencana Jokowi yang ingin bentuk Badan Riset Nasional, Yusuf mengatakan, hal tersebut cukup penting bagi Indonesia.
Dengan catatan, tupoksinya jelas dan tidak tumpang tindih denga lembaga negara yang lain seperti LIPI.
“Saat ini, kita sudah punya LIPI. Jika tupoksinya sama, saya pikir tidak perlu dibentuk, tapi perlu memaksimalkan peran LIPI, ujar dia.