Punya Hubungan Dekat dengan Vladimir Putin, Anggota Parlemen Inggris Minta Abramovich Didepak dari Chelsea

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Invasi Rusia ke Ukraina berimbas pada pemilik Chelsea, Roman Abramovich. Anggota parlemen Inggris meminta pria asal Rusia itu didepak sebagai pemilik The Blues.

Setelah serangan Rusia ke Ukraina pada Kamis 24 Februari 2022 pagi waktu setempat, pemerintah Inggris bergerak cepat dengan membekukan aset lima bank dan tiga miliuner asal Rusia.

Selain itu, pemerintah Inggris dikabarkan siap menjatuhkan sanksi ekonomi lebih berat kepada Putin dan pendukungnya. Insiden ini berdampak pada Abramovich, yang sudah lama menjadi pemilik Chelsea dan sekaligus oligarki kelas berat Negeri Beruang Merah.

Abramovich disebut punya hubungan sangat dekat dengan Putin, bahkan ada yang menyebut keduanya bagaikan ‘ayah dan anak’. Anggota Parlemen Inggris, Chris Bryant meminta pemerintah Inggris mendepak Abramovich sebagai pemilik Chelsea.

“Abramovich tetap menjadi perhatian pemerintah karena ikatan-ikatannya dengan negara Rusia dan asosiasi publiknya dengan aktivias dan praktik korup mereka,” ujar Bryant, dikutip dari Independent, Jumat 25 Februari 2022.

“Tentunya, tuan Abramovich tak bisa lagi memiliki sebuah klub sepak bola di negara inI? Tentunya kita bisa membekukan sejumlah asetnya termasuk rumahnya yang seharga 152 juta pound?” katanya.

Abramovich mengakuisisi Chelsea di 2003 dan menjadikan klub London Barat itu salah satu klub kaya yang mampu mendatangkan pemain-pemain mahal.

Selama hampir dua dekade, Chelsea memenangkan lima trofi Liga Premier Inggris, lima trofi Piala FA, dan trofi Liga Champions, dua trofi Liga Europa, dan Piala Dunia Antarklub.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemimpin Terpilih Pilkada 2024 Diharapkan Menyatukan Aspirasi Semua Pihak

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa pemimpin daerah yang terpilih dalam Pilkada Serentak 2024 harus mampu menyatukan seluruh...
- Advertisement -

Baca berita yang ini