MATA INDONESIA, JAKARTA-Program Pertashop dinilai PT Pertamina (Persero) meningkatkan industri nasional mengingat komponen-komponen peralatannya menggunakan produk dalam negeri.
Direktur Utama Nicke Widyawati mengatakan sudah banyak fabrikator-fabrikator sekarang yang sudah mampu membuat dispenser BBM dengan semua peralatannya, tentu dengan standar yang sama. Dan dari UMKM juga sudah ada yang menjadi pemasok yang bisa membuat peralatan Pertashop.
“Kalau sebelumnya semua peralatan di SPBU khususnya untuk dispenser BBM ini semuanya impor, maka dengan program Pertashop kita membangun peralatan tersebut di dalam negeri,” katanya.
Tentu hal ini, lanjutnya, bagus untuk membantu pemerintah dalam menurunkan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD).
Dirinya menambahkan bahwa dalam rangka mempercepat pembangunan Pertashop ini, Menteri BUMN Erick Thohir sudah membentuk tim khusus percepatan implementasi Pertashop yang bertugas untuk melakukan kurasi dan sinergi dengan rantai pasok terkait.
Sebelumnya Kementerian ESDM mendorong pendirian 10.000 unit gerai penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertashop di Tanah Air, karena akan mempermudah aksesibilitas konsumen terhadap komoditas energi tersebut.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan bahwa pemerintah berkewajiban menjamin ketersediaan BBM di seluruh penjuru Indonesia.
Untuk itu pihaknya menargetkan pembangunan sebanyak 10.000 Pertashop oleh PT Pertamina (Persero) guna memenuhi kebutuhan tersebut.
Namun Tutuka mengingatkan Pertamina tidak mengedepankan kepentingan bisnis dalam membangun Pertashop itu. Dirinya juga menginginkan produk BBM yang dijual Pertashop mencakup BBM jenis Pertalite.