Program PEN Dongkrak Pemulihan Ekonomi Masyarakat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Ekonom Piter Abdullah dari Research Director CORE Indonesia sependapat dengan Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan RI Kunta Wibawa, yang mengemukakan indikator makro ekonomi menunjukkan pemulihan berkat pemberian stimulus dari pemerintah melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Menurutnya, jika dibandingkan dengan tahun lalu, pencapaian tahun ini dalam hal penyerapan anggaran PEN jauh lebih baik. Memang Pemerintah sudah sejak awal pandemi, memang fokus sekali dengan realisasi-realisasi anggaran PEN.

Piter juga mengatakan Pemerintah berupaya meningkatkan konsumsi, terlebih lagi bukan hanya stimulus dalam bentuk bantuan sosial, ada juga stimulus pelonggaran PPnBM, stimulus PPN, itu adalah upaya meningkatkan permintaan, mendorong kelompok masyarakat kelas menengah atas untuk berbelanja.

“Masyarakat kelas menengah atas sudah kembali berbelanja. Selama ini mereka simpan di perbankan,” kata Piter.

Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan RI Kunta Wibawa menyadari bahwa stimulus yang digelontorkan itu memang mengenai sasaran. Penyerapan PEN ini mampu memperbaiki ekonomi yang melemah akibat pandemic.

Laporan 31 April 2021 menunjukkan program PEN telah terealisasi sebesar, Rp 155,6 triliun atau sebesar 22,3 persen dari pagu Rp 699,43 triliun.

Kunta mengatakan pemerintah tidak hanya menggelontorkan dana dukungan dari sisi permintaan masyarakat tapi juga membuka keran permintaan termasuk mendukung pembiayaan bagi UMKM.

“Dari sisi pembiayaan UMKM, pemerintah memberikan stimulus subsidi bunga kredit, dengan begitu mereka bisa berusaha kembali, arus kasnya tidak terganggu, kita juga mendorong dari sisi permintaan supaya masyarakat belanja,” katanya.

Dengan target seperti itu, kata Kunta, menunjukkan stimulus program PEN sudah sesuai dan mencapai targetnya. Hal inilah yang diyakini oleh Kunta bisa membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia menuju ke nol persen dari posisi minus.

Pemerintah berharap pada kuartal kedua 2021, pertumbuhan ekonomi akan jauh lebih baik. Pertumbuhan ekonomi 2021 diperkirakan akan meningkat sekitar 4,5 persen hingga 5,3 persen.

“Peningkatan tujuh persen diperkirakan akan terjadi pada kuartal kedua 2021. Memang, pekerjaan rumah kita nanti di kuartal kedua, kita juga terus mendorong percepatan dari belanja dan belanja ini tidak hanya belanja PEN, tapi belanja dari Kementerian/Lembaga,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Ketersediaan Pangan dan Harga Terjangkau Salah Satu Indikator Kesuksesan Libur Nataru

Jakarta – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengatakan pihaknya telah memastikan ketersediaan pangan pokok strategis serta...
- Advertisement -

Baca berita yang ini