Polri Gandeng Tokoh Agama dan Masyarakat Selesaikan Masalah di Yalimo

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kerusuhan di Kabupaten Yalimo, Papua masih terus berupaya ditangani oleh pihak Polda Papua. Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal mengatakan bahwa selain berpatroli, pihaknya juga berupaya melakukan pendekatan dengan tokoh agama dan masyarakat untuk membahas situasi pengamanan.

Menurutnya, para tokoh agama dan masyarakat setempat diminta bisa ikut menenangkan massa yang tak puas dengan putusan MK. Mereka berharap agar tak terjadi tindakan perusakan kembali.

“Kami aparat keamanan berupaya jangan sampai ada korban jiwa. Sehingga TNI dan Polri mengamankan masyarakat ke pos masing-masing,” ujarnya, Kamis 1 Juli 2021.

Kerusuhan di Yalimo turut berimbas pada pemblokiran akses jalan dan Bandara oleh massa. Namun, saat ini pihak kepolisian telah berhasil membuka akses jalan dan Bandara di Yalimo.

Saat ini pihak kepolisian masih terus menggelar patroli di seputaran distrik Elelim sebab massa yang membuat keributan masih tersebar di beberapa titik daerah Yalimo.

Sebelumnya, Polda Papua telah mengirim dua regu Brimob ke Yalimo untuk membantu pengamanan. Bantuan itu dikirim lewat udara, karena jalur darat tak bisa dilalui lantaran jembatan dibakar pohon dibentangkan di tengah jalan.

Sebagai informasi, aksi pembakaran itu dipicu oleh pendukung pasangan calon nomor urut 01 yang tak puas dengan putusan MK bahwa calon bupati yang mereka dukung, Erdi Dabi dan Jhon WIlil didiskualifikasi.

Beberapa kantor pemerintahan yang dibakar massa di Yalimo kemarin antara lain Kantor KPU, Kantor Bawaslu, Kantor Gakkumdu, Kantor DPRD, Kantor Dinas Kesehatan, Kantor BPMK, Kantor Perhubungan, dan Bank Papua.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wujudkan Pilkada Damai, Masyarakat Harus Lebih Bijak Gunakan Media Sosial

Jakarta - Masyarakat perlu lebih bijak dalam menggunakan media sosial untuk mewujudkan Pilkada Serentak 2024 yang Damai. Pusat Riset Politik...
- Advertisement -

Baca berita yang ini