PM Boris Johnson Tunjuk Sajid Javid Sebagai Menteri Kesehatan Inggris

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Imbas dari mundurnya Matt Hancock sebagai menteri kesehatan Inggris karena ketahuan mencium stafnya disaat protokol kesehatan yang ketat, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson langsung menunjuk mantan Menteri Keuangan Inggris Sajid Javid sebagai Menkes.

Dan ini untuk kali pertama dalam sejarah di Inggris, menteri kesehatan dijabat seorang muslim. Sajid yang juga orang Muslim pertama yang menjabat sebagai menteri keuangan dan pernah berseteru dengan Johnson gara-gara  menolak memecat penasihat politiknya seperti yang diminta oleh Johnson.

Sajid Javid juga menjadi politisi pertama dari keluarga Muslim yang ditunjuk menjadi Menteri Dalam Negeri Inggris. Ia juga adalah politisi pertama dari kelompok kulit hitam dan etnik minoritas yang menduduki posisi tersebut.

Javid relatif belum lama berkarier di panggung politik Inggris. Ia masuk parlemen pada 2010 setelah sebelumnya sukses sebagai bankir. Ia menduduki jabatan wakil presiden di Chase Manhattan Bank pada usia 25 tahun dan tak lama kemudian direkrut oleh Deutsche Bank.

Politisi berusia 48 tahun ini adalah anak sopir bus kota bernama Abdul yang pindah ke Inggris dari Pakistan pada tahun 1961.

Adapun Matt Hancock mengundurkan diri pada Sabtu 26 Juni 2021 setelah muncul gambar dia melanggar aturan protokol kesehatan dengan memeluk dan mencium stafnya yang sudah menikah. Ia telah meminta maaf perbuatannya itu namun insiden ini mendapat kecaman dari mayoritas warga Inggris

Hancock mengirim surat pengunduran diri kepada Perdana Menteri Boris Johnson setelah surat kabar The Sun menerbitkan foto-fotonya yang sedang berpelukan dan berciuman dengan stafnya. Padahal Hancock telah menjadi ikon pemerintah melawan pandemi, karena secara rutin muncul di televisi dan radio untuk memberi tahu orang-orang agar mengikuti protokol kesehatan.

Inggris menunda pembukaan lockdown (penguncian) nasional. Kembali naiknya kasus corona (Covid-19) menjadi penyebab akibat menyebarnya varian delta yang pertama kali ditemukan di India. Seharusnya, Inggris mengumumkan pencabutan lockdown 21 Juni nanti. Namun hal tersebut mundur 19 Juli.

Aturan penggunaan masker wajah dan pembatasan pertemuan masih diberlakukan. Klub malam juga tempat serupa masih ditutup. Saat ini, pertemuan dibatasi untuk enam orang di dalam ruangan dan 30 di luar ruangan.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini