Pengusaha Film Putar Otak untuk Bertahan di Tengah Pandemi Covid19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menghadapi hancurnya bisnis film, Anggota Dewan Kesenian Jakarta, Hikmat Darmawan mengusulkan pembuatan film berbiaya produksi rendah atau menggencarkan film animasi.

“Paradigmanya adalah tidak bisa lagi mengandalkan bioskop, kemudian dilemanya apa yang okupansinya setara dengan arus pendapatan dari pembelian karcis?” ujar Hikmat, Senin 22 Februari 2021.

Menurut Hikmat yang tersedia untuk itu adalah layanan over the top (OTT). Namun, masalahnya monetisasi layanan streaming digital tidak sebesar penjualan karcis bioskop.

Maka pembuatan film dengan biaya produksi kecil adalah hal yang wajar di masa pandemi sekarang.

Film tersebut juga lebih cocok berjenis nonfantasi tetapi lebih dekat dengan pengalaman manusia sehari-hari yang kemungkinan besar banyak peminatnya.

Selain itu, membuat film animasi karena tidak membutuhkan biaya produksi terlalu banyak seperti konvensional.

Bisa juga dengan melakukan restorasi film-film lama agar bisa dinikmati lagi oleh masyarakat sekarang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Penyidik Kejati DIY Berhasil Menyita Sejumlah Uang Tunai Dan Beberapa Dokumen di Rumah Dinas Dirut PT Taru Martani

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tim Penyidik Kejaksaan Tinggi D.I.Yogyakarta melakukan Penggeledahan dan Penyitaan di Kantor PT. Taru Martani Jln. Kompol Bambang Suprapto No.2A Baciro Gondokusuman Yogyakarta dan Rumah Dinas Dirut PT. Taru Martani Jln. Tunjung Baciro Yogyakarta, pada Senin (1/5/2024).
- Advertisement -

Baca berita yang ini