MATA INDONESIA, JAKARTA – Menghadapi hancurnya bisnis film, Anggota Dewan Kesenian Jakarta, Hikmat Darmawan mengusulkan pembuatan film berbiaya produksi rendah atau menggencarkan film animasi.
“Paradigmanya adalah tidak bisa lagi mengandalkan bioskop, kemudian dilemanya apa yang okupansinya setara dengan arus pendapatan dari pembelian karcis?” ujar Hikmat, Senin 22 Februari 2021.
Menurut Hikmat yang tersedia untuk itu adalah layanan over the top (OTT). Namun, masalahnya monetisasi layanan streaming digital tidak sebesar penjualan karcis bioskop.
Maka pembuatan film dengan biaya produksi kecil adalah hal yang wajar di masa pandemi sekarang.
Film tersebut juga lebih cocok berjenis nonfantasi tetapi lebih dekat dengan pengalaman manusia sehari-hari yang kemungkinan besar banyak peminatnya.
Selain itu, membuat film animasi karena tidak membutuhkan biaya produksi terlalu banyak seperti konvensional.
Bisa juga dengan melakukan restorasi film-film lama agar bisa dinikmati lagi oleh masyarakat sekarang.