Pengelolaan Dana Otsus Lebih Baik Jika Jumlah Provinsi di Papua Ditambah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pengelolaan dana otonomi khusus (Otsus) Papua akan lebih baik jika jumlah provinsi Papua bertambah.

Pesan itu dari Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komaruddin di Jakarta, Minggu 11 April 2021.

Bertambahnya provinsi di Papua akan membuat masyarakat semakin dekat aksesnya ke pemerintah daerah sehingga aspirasi rakyat juga semakin mudah ditanggapi.

“Seharusnya pemekaran itu menjadi momentum menyejahterakan rakyat, menjadi momentum dana Otsus dari pemerintah pusat itu tidak dikorupsi, sehingga pembangunan bisa berjalan,” ujar Ujang.

Selain itu, ditambahnya provinsi juga bisa mengganggu kekuatan kelompok separatis Papua (KSP).

Menurut Ujug, bertambahnya provinsi membuat konsentrasi kelompok perusuh itu juga semakin banyak sehingga kekuatan mereka juga akan semakin berkurang.

Meski begitu, saat melakukan penambahan provinsi perlu memperhatikan beberapa hal seperti desain pemekaran, kajian akademis yang matang, dan mengakomodir banyak faktor yang dibutuhkan masyarakat setempat.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Swasembada Pangan dan Energi Jadi Pilar Kedaulatan Ekonomi Nasional

Indonesia menempatkan swasembada pangan dan energi sebagai prioritas utama dalam strategi pembangunan nasional. Langkah ini bukan sekadar ambisi politik, melainkan kebutuhan mendesak untuk membangun fondasi kemandirian ekonomi yang berkelanjutan. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah dan dukungan geografis yang strategis, Indonesia memiliki modal kuat untuk mewujudkan cita-cita besar ini. Dalam evaluasi enam bulan awal kepemimpinannya, Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian luar biasa di sektor pangan dan energi nasional. Hasil produksi pangan telah berhasil melebihi proyeksi awal dengan capaian bersejarah berupa stok beras dan jagung terbesar yang pernah dimiliki Indonesia. Sementara itu, di sektor energi, peresmian operasional perdana sumur Forel dan Terubuk di wilayah Natuna berhasil menambah kapasitas produksi sebesar 20 ribubarrel minyak dan 60 juta standar kaki kubik gas harian. Prestasi ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki kapasitas nyata untuk mencapai kemandirian di kedua sektorvital tersebut. Konsep swasembada yang sesungguhnya tidak terbatas pada pemenuhan kebutuhandomestik semata. Seperti yang ditegaskan ekonom INDEF Muhammad Rizal Taufikurahman, swasembada berarti kemampuan memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus menghasilkan surplus untuk ekspor. Definisi ini menempatkan Indonesia tidakhanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen dan eksportir yang mampuberkontribusi pada pasokan global. Sektor pertanian telah membuktikan perannya sebagai tulang punggung ekonominasional. Sektor ini menjadi penyangga stabilitas sosial ekonomi masyarakat. Kontribusinya terhadap PDB menunjukkan bahwa investasi pada sektor ini akanmemberikan dampak berganda yang signifikan. Ketika produktivitas pertanianmeningkat, efeknya akan merambat ke sektor-sektor lain, menciptakan ekosistemekonomi yang lebih kuat dan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini